Jumat, 02 Maret 2012

Generalisasi

Generalisasi

By  
Font size: Decrease font Enlarge font
Secret Of Word
Generalisasi adalah menganggap sama akan semua hal. Generalisasi merupakan sebuah proses alami yang kita lakukan dalam mengolah kata-kata. Otak menerima banyak informasi, otak lalu memfilternya. Nah dalam proses filter inilah terjadi generalisasi.
Kata-kata yang sering digunakan dalam generalisasi antara lain “selalu”, “sering”, atau “tumben”. Misalnya Anda mengatakan bahwa si A sering terlambat. Padahal kenyataannya si A hanya terlambat beberapa kali. Dalam hal ini telah terjadi generalisasi pada otak Anda.
Contoh lain, Anda melabel si A adalah orang yang pemarah. Padahal Anda hanya melihat si A marah beberapa kali saja, tapi Anda menganggapnya permanen. Dalam hal ini juga terjadi generalisasi.

Ketika terjadi generalisasi, maka otak akan merespon terhadap persepsi yang kita generalisasi. Otak merespon bukan pada kenyataan, tapi yang muncul dalam persepsi. Untuk itu kalau yang kita generalisasi positif, persepsi yang muncul akan positif. Sebaliknya kalau yang kita generalisasi negatif, maka persepsi yang muncul juga akan negatif.
Contoh:
-Anda menilai si A sering marah. Persepsi yang muncul adalah si A pemarah.
-Anda suka buah jeruk, karena buah jeruk segar. Persepsi yang muncul adalah semua jeruk adalah segar.
-Anda beberapa kali gagal dalam berbisnis. Persepsi yang muncul Anda selalu gagal dalam berbisnis.

Generalisasi berbeda dengan fakta. Misalnya: Hari-hari selalu panas di musim kemarau. Ini bukan generalisasi, melainkan fakta.
 Ada orang yang mudah melakukan generalisasi, tapi ada juga orang yang lebih cermat dalam mengolah kata-kata, sehingga tidak begitu saja melakukan generalisasi.  
Misalnya: Ada orang yang mengatakan bahwa makanan di restoran A tidak enak. Orang yang cermat akan mencari lebih spesifik makanan apa yang tidak enak. (am)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar