Minggu, 08 Januari 2012

Berubah Menuju Sudah

Home | Refleksi Prie GS | Berubah Menuju Sudah

Berubah Menuju Sudah

By  
Font size: Decrease font Enlarge font
Refleksi Prie GS
Komputer yang dulu sebesar almari sekarang bisa dikantongi. Semua yang tadinya lambat jadi cepat. Ternyata untuk berubah tidak perlu menjadi tua, cukup kuno saja. Dan untuk menjadi kuno tidak perlu menunggu waktu, tapi cukup dengan munculnya yang baru. Usai kebaruan itu singkat sekali dan melibas semua segi.

Dalam dunia hiburan hal itu jelas sekali terlihat. Idola datang dan pergi secepat menjentikkan jari. Ini bukan soal kemajuan teknologi, tapi juga soal hukum alam yang makin menegaskan diri. Sejak awal alam dilengkapi dengan kecepatan untuk berubah. Testis pria bisa menghasilkan 10 juta sel sperma.  Kalau dimanfaatkan, jumlah  ini bisa menggantikan seluruh populasi jagat raya dalam waktu 6 bulan saja. Kita lenyap dair muka bumi, dan akan muncul jenis kita yang baru.

Penemuan-penemuan baru, seperti ponsel pintar dan komputer jenius,  hanya replikasi dari watak alam yang sudah dilengkapi dengan seluruh manajemen perubahan tngkat tinggi. Putaran yang terasa sangat cepat akan terasa lebih cepat. Secara politik, kita melihat betapa nisbinya orang kuat itu karena kita melemah oleh waktu. Apa yang tadinya  begini jadi begitu. Kampung halaman berubah, dan saya menajdi terasing di tempat yang dulu saya akrabi.

Rasanya baru kemarin saya mengenakan seragam putih biru dan putih abu-abu. Reuni dengan teman-teman menegaskan hal ini. Berapapun umur kita, serasa seragam itu masih menempel. Tapi kenangan itu tidak cocok dengan kenyataan. Saya termangu ketika mendengar beberapa teman sekolah sudah  meninggal dunia. Terlalu cepat rasanya. Tapi tidak juga, karena kami yang masih hidup ternyata sudah “porak poranda”. Perubahan  ini nyata tapi tak terasa. Itu  karena keinginan kita untuk menetap seperti sedia kala. Saking semangatnya, tak terasa kita mengabadikan sesuatu yang jelas-jelas fana.. (am)    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar