8 Kesalahan Fatal Seorang Sales ManagerAda 8 kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh seorang sales manager. 8 kesalahan itu merupakan persoalan klasik tapi masih sering terjadi. Kelihatannya sepele, tapi jika dibiarkan, hal itu bisa merusak karir seseorang, mengganggu perkembangan karirnya sendiri, dan menghambat kinerja perusahaan.
4 dari 8 kesalahan fatal itu adalah:
1. Menjadikan sales person terbaik sebagai the next sales manager. Orang yang jago di bidang sales belum tentu bisa memimpin orang-orang sales (sales person). Tugas seorang sales manager bukan hanya mengurusi bagaimana mencapai target, tapi juga provit. Dan urusan itu bukan hanya persoalan sales tapi juga persoalan lain seperti inventory, administrasi, tagihan, distribusi,dan hubungan dengan pelanggan. Sales manager juga memimpin beberapa orang yang terdiri dari beberapa supervisor. Dengan demikian, tugas seorang sales manager lebih strategic. Bukan berarti tidak mungkin bagi seorang sales person terbaik untuk menjadi sales manager. Tapi ia tetap perlu disiapkan melalui training.
2. Seorang sales manager sering banyak pertimbangan untuk memberi penghargaan kepada anak buahnya (sales person). Mereka berpendapat, toh sales person juga sudah mendapat gaji, fasilitas dan bonus, jadi untuk apa penghargaan? Penghargaan bukan sekedar soal gaji dan fasilitas dari perusahaan. Sales person adalah manusia yang perlu dihargai secara manusia. Ia perlu pujian, motivasi, dan training. Sales manager harus mengenal anak buahnya secara manusia total, dan harus dekat dengan anak buahnya.
3. Menganggap tugas sales person hanya berjualan, sedangkan tugas sales manager hanya mengurusi masalah operasional dan tidak perlu memikirkan penjualan. Ingat, target perusahaan bukan hanya sales tapi juga provit. Seorang sales manager bukan hanya memanage the operation tapi juga memanage provit. Anggapan seperti itu akan membuat sales manager tidak mau memikirkan hal-hal lain. Kalau penjualan tercapai tapi cost of money menumpuk, maka sales manager tidak bekerja dengan baik.
4. Mengangap sale forcasting is easy. Menggampangkan urusan bisnis, sehingga tidak merasa perlui membuat planing. Sales manager yang seperti ini tidak punya perencaan dan perhitungan bisnis yang baik, tidak punya forcast bisnis yang baik. Padahal sales sangat dinamis. Setiap produk punya karakter yang berbeda. Begitu juga dengan pangsa pasar, dan kondisi setiap wilayah pemasaran. Masing-masing punya problem yang berbeda-beda. Untuk diperlukan perhitungan dan perencaan yang detil. Kalau semuanya bersifat pasti, untuk apa ada sales manager? cukup dengan kalkulator saja, beres.
Secara umum, kedelapan kesalahan fatal yang sering dilakukan seorang sales manager lebih ke arah emosional. Hal itu jarang diajarkan di kampus, karena kebanyakan yang diajarkan adalah yang menyangkut masalah rasional (IQ) bukan EQ.