Hukum Rasa Bersyukur (Law of Thanksgiving)
By 2 hours 38 minutes ago

Banyak orang merasa bahwa dia adalah orang yang bersyukur, padahal kenyataannya tidak. Misalnya orang yang pasrah atau menyerah pada keadaan. Dia merasa menerima apa adanya, dan itu adalah bersyukur, padahal tidak. Bersyukur bukan menyerah, melainkan berserah yang disertai usaha dan doa.
Yang membedakan “menyerah’ dengan “berserah” adalah sikap hati, yakni:
1.Kerendahan hati
2.Berusaha, tidak menyerah disertai berdoa
3.Berespon benar dan positif
Untuk bisa bersyukur, kita harus membandingkan dengan yang dibawah. Tapi setelah itu kita harus membandingkan dengan yang diatas agar termotivasi. Meksi demikian, usaha yang kita lakukan jangan dibandingkan dengan orang lian melainkan dengan potensi dan talenta yang kita miliki. Setiap orang punya kapasitas yang berbeda. Bersyukurlah dengan apa yang Tuhan berikan dan percayakan kepada kita.
Sikap rendah hati sangat dekat dengan bersyukur. Rendah hati membuat kita tidak sombong. Kita juga akan menyadari bahwa kalau kita berhasil itu adalah karena berkat Tuhan, sehingga kita tidak meninggi-ninggikan diri sendiri. Sementara kalau gagal, kita tidak meyalahkan Tuhan dan keadaan, tidak menyerah dan pesimis.
Membuat perencanaan dalam hidup harus dilakukan. Tapi setelah itu serahkan rencana itu kepada Tuhan, dengan disertai usaha semaksimal mungkin.
Yang membedakan “menyerah’ dengan “berserah” adalah sikap hati, yakni:
1.Kerendahan hati
2.Berusaha, tidak menyerah disertai berdoa
3.Berespon benar dan positif
Untuk bisa bersyukur, kita harus membandingkan dengan yang dibawah. Tapi setelah itu kita harus membandingkan dengan yang diatas agar termotivasi. Meksi demikian, usaha yang kita lakukan jangan dibandingkan dengan orang lian melainkan dengan potensi dan talenta yang kita miliki. Setiap orang punya kapasitas yang berbeda. Bersyukurlah dengan apa yang Tuhan berikan dan percayakan kepada kita.
Sikap rendah hati sangat dekat dengan bersyukur. Rendah hati membuat kita tidak sombong. Kita juga akan menyadari bahwa kalau kita berhasil itu adalah karena berkat Tuhan, sehingga kita tidak meninggi-ninggikan diri sendiri. Sementara kalau gagal, kita tidak meyalahkan Tuhan dan keadaan, tidak menyerah dan pesimis.
Membuat perencanaan dalam hidup harus dilakukan. Tapi setelah itu serahkan rencana itu kepada Tuhan, dengan disertai usaha semaksimal mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar