Selasa, 26 Juli 2011

Teknik Untuk Menutup Presentasi Penjualan

Teknik Untuk Menutup Presentasi Penjualan

By 
Font size: Decrease font Enlarge font
Sedikit sekali orang sales yang melakukan persiapan sebelum presentasi kepada customer. Apalagi persiapan hingga akhir presentasi. Padahal inilah saat yang menentukanapakah customer akan menerima atau menolak presentasi. Setelah presentasi selesai, umumnya sales akan bertanya kepada customer “bagaimana pendapat bapak/ibu?”. Ini adalah pertanyaan yang salah, karena jika ditanyakan itu umumnya customer akan menjawab dengan keraguan, misalnya “akan pikir-pikir dulu”. Selain itu banyak sales yang lebih bersikap menunggu respon customer. Padahal hasilnya belum tentu juga customer akan menerima presentasinya. Jeda waktu seperti ini sangat tidak efektif.  

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Umumnya konsumen kalau belum yakin 100% apakah suatu produk harus dibeli, dibutuhkan, apakah harganya sesuai, mereka akan bilang “tidak dulu” atau “kapan-kapan saja”. Kalau ada 20-30% keraguan pada customer, itulah yang akan terjadi. Menghadapi hal ini, sales harus bisa menggiring dan meyakinkan customer. Jangan tunggu sampai customer mengatakan “tidak”.
2. Perhatikan bahasa tubuh customer. Bahasa tubuh bisa menjadi sinyal apakah customer tertarik pada presentasi Anda atau tidak. Sinyakl itu bisa dilihat melalui cara duduk, tatapan mata, cara dia memegang benda yang dipresentasikan, cara dia melihat proposal,  dan lain-lain. Sales yang tidak jeli hanya akan bersikap menunggu, tanpa tahu tanda-tanda awal dari si customer. Padahal dengan mengetahui tanda-tanda awal, seorang sales bisa menentukan langkan selanjutnya yang perlu dilakukan.
3. Waktu terbaik untuk mendapatkan keputusan dari customer adalah setelah presentasi. Banyak orang sales kurang agresif setelah presentasi, dan kurang terarah dalam melakukan presentasi, sehingga presentasi ditutup atau berakhir tanpa klimaks.
4. Jika Anda sering ditolak oleh customer sebelum presentasi, maka yang ditolak adalah Anda, bukan produk Anda. Untuk itu Anda perlu mencari tahu dari kacamata Anda, mengapa Anda ditolak. Apakah karena datang tanpa membuat janji lebih dulu, sudah janji tapi terlambat, apakah penampilan Anda kurang maksimal, atau gaya bicara Anda? Isunya adalah bukan produk Anda. Kalau itu sering terjadi, maka kesalahan ada pada diri Anda.(Smart FM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar