Sebuah Seni dari Bogota Columbia
By 10 hours 57 minutes ago

Antanas Mockus adalah seorang matematikawan dan filsuf. Ia tidak punya pengalaman politik ketika menang menjadi walikota Bogota, Columbia untuk periode 2001-2003. Namun ia berhasil merubah Bogota menjadi kota yang nyaman. Sebelumnya Bogota adalah kota yang sengsara untuk berlalulintas dan macet hukum. Ia berkomunikasi melalui simbol humor metafora. Ia senang mencoba hal-hal baru. Antara lain, ia mempekerjakan para pantomim untuk mengatur lalu lintas, memberlakukan malam khusus untuk perempuan, dimana pada malam itu laki-laki tinggal di rumah mengurus anak.
Pada masa kepemimpinannya, angka bunuh diri juga mengalami penurunan. Dalam masyarakat dimana manusia kehilangan nilai, tidak ada prioritas yang lebih tinggi selain membangun kembali penghargaan pada hidup sebagai hak utama dan tugas warga negara. Antanas Mockus menunjukkan gaya kepemimpinan yang kreatif.
Setiap manusia punya bakat seni, kreatif dan inovatif. Kita semua adalah makhluk yang kreatif yang diberi perkakas untuk menciptakan kreatifitas. Salah satu tujuannya adalah untuk memecahkan masalah. Antanas Mockus menang menjadi walikota karena masyarakat yakin akan kejujurannya. Tapi ia lalu melakukan eksperimen social. Ia tidak mengikuti blue print yang sudah jadi, tetapi mengandalkan akal sehatnya, logikanya.
Untuk menyelesaikan masalah, kita tidak mungkin lagi melakukan pendekatan yang kuno. Tidak kreatif kalau kit amenggunakan solusi lama untuk memecahkan masalah baru. Harus ada pendekatan baru yang inovatif. Masalah baru harus dihadapi dengan solusi yang baru. Kita perlu paradigma dan wawasan baru.
Pada masa kepemimpinannya, angka bunuh diri juga mengalami penurunan. Dalam masyarakat dimana manusia kehilangan nilai, tidak ada prioritas yang lebih tinggi selain membangun kembali penghargaan pada hidup sebagai hak utama dan tugas warga negara. Antanas Mockus menunjukkan gaya kepemimpinan yang kreatif.
Setiap manusia punya bakat seni, kreatif dan inovatif. Kita semua adalah makhluk yang kreatif yang diberi perkakas untuk menciptakan kreatifitas. Salah satu tujuannya adalah untuk memecahkan masalah. Antanas Mockus menang menjadi walikota karena masyarakat yakin akan kejujurannya. Tapi ia lalu melakukan eksperimen social. Ia tidak mengikuti blue print yang sudah jadi, tetapi mengandalkan akal sehatnya, logikanya.
Untuk menyelesaikan masalah, kita tidak mungkin lagi melakukan pendekatan yang kuno. Tidak kreatif kalau kit amenggunakan solusi lama untuk memecahkan masalah baru. Harus ada pendekatan baru yang inovatif. Masalah baru harus dihadapi dengan solusi yang baru. Kita perlu paradigma dan wawasan baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar