Selasa, 23 Agustus 2011

Belanja di Toko Kebahagiaan


Belanja di Toko Kebahagiaan

By 
Font size: Decrease font Enlarge font
Smart Happiness
Seorang pemuda yang selalu resah dan gelisah menemui seorang  bijak dan bertanya, “Berapa lama waktu untuk memperoleh kebahagiaan?”. Orang bijak menjawab, “Kira-kira 10 tahun”. Mendengar itu pemuda terkejut dan kembali bertanya, “Mengapa begitu lama?”. Orang bijak menjawab, “Saya tidak keliru, kamu mungkin membutuhkan waktu 20 tahun”.
Si pemuda terkejut, “Mengapa Anda menambahkan 2 kali lipat?”, ujarnya. Orang bijak berkata,”Dalam hal ini mungkin kamu butuh waktu 30 tahun”.

Apa yang terlintas ketika Anda mendengar cerita itu? Mengapa makin banyak pemuda itu bertanya maka makin banyak waktu yang dibutuhkan? Lalu bagaimana cara kita mendapat kebahagiaan?

Kebahagiaan akan dapat dicapai kalau kita mau melakukan pencarian didalam diri kita. Semua tidak dapat diperoleh dengan cuma-Cuma, ada harga yang harus dibayar. Agar lebih mudah, kebahagiaan bisa dianalogikan dengan sebuah toko, yaitu Toko Kebahagiaan. Di sana tidak ada barang bernama kebahagiaan, karena kebahagiaan tidak dijual. Toko ini menjual semua barang yang merupakan unsur pembangun kabahagiaan, seperti kesabaran, keikhlasan, rasa syukur, kasih sayang, kejujuran, kepasrahan, dan rela memaafkan. Inilah barang-barang yang diperlukan untuk mencapai kebahagiaan. Namun toko ini tidak menjual barang jadi, melainkan benihnya. Kalau Anda tertarik membeli kesabaran, maka Anda hanya akan mendapat benih kesabaran. Karena itu berusahalah untuk menumbuhkan benih itu agar menghasilkan buah kesabaran. 
Benih yang djual bermacam-macam dan ada tingkatannya. Sabar tingkat 1: menghadapi kemacetan lalu lintas. Sabar tingkat 2: menghadapi atasan yang sewenang-wenang, atau teman yang suka memfitnah. Sabar tingkat 3: menghadapi anak yang kena autis.  Benih lain adalah bersyukur. Bersyukur tingkat 1: bersyukur di kala senang. Bersyukur tingkat 2: bersyukur di kala susah. Sedangkan jujur tingkat 1: jujur dalam kondisi biasa. Jujur tingkat 2: jujur dalam kondisi terancam. Setiap produk dijual dengan harga yang berbeda, sesuai karakter yang ditumbuhkan. Yang paling mahal adalah kesabaran karena merupakan bahan baku dari segala macam produk yang dijual.(Smart FM Jakarta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar