Senin, 15 Agustus 2011

Penyimpangan Prilaku Anak


Penyimpangan Prilaku Anak

By 
Font size: Decrease font Enlarge font
Indonesia Strong From Home
Penyimpangan prilaku anak saat ini semakin memprihatinkan. Di Belitung misalnya, terjadi praktek prostitusi yang melibatkan pelajar bahkan guru. Sangat ironis. Di lingkungan yang mestinya sarat dengan pendidikan justru terjadi prilaku yang sangat menyimpang dari aturan agama dan moral. Masa depan anak-anakpun terancam. Kasus di Belitung bukanlah yang pertama dan satu-satunya. Di Malang juga terjadi pesta seks setelah Ujian Akhir Nasional berlangsung. Masih banyak kasus yang tidak tertangkap oleh kita dan media.

Menghadapi kondisi tersebut, orangtua, guru, masyarakat dan Negara harus melakukan langkah konkrit. Salah satunya adalah dengan memperbaiki sistem pendidikan. Pendidikan tidak bisa lagi hanya mengutamakan angka-angka, sehingga mengabaikan penilaian pada prilaku/moral.
Orangtua juga harus lebih ekstra hati dalam mendidik anak, lebih mawas diri, dan memerbaiki prilaku sebagai orangtua. Ingat, orangtua adalah contributor pertama bagi prilaku anak. Jika orangtua bersikap  tidak peduli, pemarah, suka memukul, dan mengeluarkan kalimat yang tidak pantas, maka anak akan mengambil sikap itu. Begitu juga jika orangtua hanya mengasuh anak dengan uang.

Berikut ini urutan kontributor bagi prilaku anak:
- Ring ke-satu adalah orangtua. Jika anak tidak melihat adanya teladan dari orangtua, maka anak lari ke Ring ke-dua.
- Ring kedua adalah guru. Kalau di ring ke-satu lemah tapi di ring kedua bagus, maka anak masih bisa selamat. Masalahnya di ring kedua saat ini juga perlu diperhatikan, mengingatkan guru ditekan untuk menghasilkan angka. Jika anak tidak juga menemukan kedamaian di ring kedua, maka anak akan lari ke ring ketiga.
- Ring ketiga adalah pergaulan. Ring ketiga sangat mengkhawatirkan karena sulit dikontrol. Ketika ring-ring itu dialami anak, maka terjadilah penyimpangan prilaku pada anak. (Smart FM Jakarta )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar