Senin, 15 Agustus 2011

Perang Terhadap Korupsi


Smart Syariah: Perang Terhadap Korupsi

By  
Font size: Decrease font Enlarge font
Smart Syariah
Korupsi merupakan penyakit latent yang sudah terjadi sejak berabad-abad silam. Islam sangat melarang korupsi. Rasulullah SAW sangat tegas dalam melawan korupsi. Setiap mendengar atau mengetahui tekah terjadi tindakan korupsi, wajah Rasulullah memerah karena marah.
Rasulullah bahkan bersabda: "ALLAH akan melaknat pemberi, penerima, dan semua pihak yang terlibat dalam tindakan korupsi".

Salah satu kasus korupsi yang sedang disorot di Indonesia saat ini adalah kasus Gayus Tambunan. Kasus serupa sudah terjadi sejak masa Rasulullah.
Diriwayatkan, Ibnu Lutbiah adalah seorang pegawai baitul maal. Ia bertugas mengumpulkan zakat, pajak dan cukai. Ia diangkat oleh Rasulullah. Suatu hari ia ditugaskan untuk mengumpulkan zakat ke daerah yang ditunjuk. Ketika pulang dari tugas, Ibn Lutbiah lapor kepada Rasulullah, "Ini adalah untuk baitul maal, dan ini hadiah untukku". Mendengar laporan tersebut, langsung berdiri dan berkata, "Apakah kamu sadar, kalau kamu tidak diangkat sebagai pegawai dan hanya di rumah, apakah kamu akan mendapat hadiah itu? Maka kembalikan hadiah itu ke baitul maal!"

Rasulullah sangat tegas melawan korupsi, karena dampak korupsi akan sangat meluas. Contoh yang bisa kita ambil yang terjadi di negara kita antara lain:
- Lingkungan akan hancur, jika pejabat yang mengurusi amdal korupsi, atau main mata dengan pengusaha .
  Pendapatan negara hilang, jika petugas pajak dan cukai korupsi
- Ekosistem hutan hancur, jika izin tambang diberikan seenaknya tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan. Korupsi membuat pemberi izin tak peduli dengan lingkungan

Indonesia terancam pembangunannya jika praktek korupsi terus terjadi, terutama korupsi perpajakan. Seperti diketahui dari target penerimaan APBN yang sebesar Rp 1.202 Triliun, Rp 850 Triliun diantaranya berasal dari penerimaan pajak. Kasus Gayus, bukan tidak mungkin akan mempengaruhi penerimaan pajak, karena masyarakat dan pengusaha jadi malas bayar pajak. Kalau ini terjadi maka kemampuan negara untuk membiayai pembangunan bagi rakyatnya akan terancam. Jalan-jalan rusak sulit diperbaiki, bangunan-bangunan sekolah hancur, infrastruktur tidak berkembang dan sebagainya.

Sudah waktunya Indonesia lebih tegas dalam perang melawan korupsi, agar negeri ini tidak semakin terancam kesulitan. Hadits Rasulullah: "Jika riba dan zina sduah terang benderang dilakukan dengan nyata di satu negeri, maka negeri itu sudah halal mendapat azab ALLAH". (keterangan: riba adalah 'saudara 'korupsi) .(Smart FM Jakarta )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar