Senin, 30 Mei 2011

Hidup Adalah Sebuah Perjodohan

Hidup dapat disederhanakan sebagai atau menjadi sebuah perjodohan. Kita berjodoh dengan pasangan kita. Kita berjodoh dengan anak-anak kita. Kita berjodoh dengan rumah kita.  Kita berjodoh dengan pekerjaan kita, dengan profesi kita dan sebagainya.
Kalau kita mengerti akan makna ini, maka  kita akan merasa ada sesuatu yang sudah dialokasikan untuk kita, atau sudah ditakdirkan. Yang perlu kita lakukan adalah mengkualifikasikan diri agar yakin dengan keadaan diri kita. Memaknai bahwa hidup sebagai panggilan adalah cara kita untuk menjalani panggilan Tuhan, dan untuk mencapai kesempurnaan serta kebahagiaan hidup.
Yakinilah bahwa pekerjaan atau profesi Anda saat ini adalah jodoh Anda. kalau Anda tidak dapat menerima itu, maka kondisi Anda bisa dianalogikan dengan kawin paksa. Antara pekerjaan dengan Anda menjadi hubungan yang tidak serasi, Anda juga tidak bahagia dengan pekerjaan Anda. Pekerjaan yang ideal adalah ketika kita merasa berjodoh, dan merasa mencintai yang datang secara alami.
Parameter bahwa kita berjodoh dengan pekerjaan kita adalah ada kecocokam, Anda akan bisa merasakan sendiri dalam hati Anda bahwa Anda bahagia melakukannya.
Rasa cinta terhadap pekerjaan perlu terus ditingkatkan, agar kita akan siap dalam mengahadapi tantangan yang ada. Dengan meyakini bahwa pekerjaan kita sebagai jodoh kita, maka kita akan siap jatuh bangun bersamanya. Peluklah pekerjaan Anda kedalam jiwa Anda. Hayatilah sampai Anda menjadi manusia terbaik.
Manusia memang tidak pernah luput dari rasa bosan, termasuk bosan terhadap pekerjaan. Agar tidak bosan dengan pekerjaan ada 2 strategi yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Peragaman. Mencoba melihat, atau melakukan pekerjaan dengan cara yang lain/beragam. Dengan berbagai cara ini maka hal-hal yang baru akan kita temui.
2. Pendalaman. Dalamilah pekerjaan Anda. Seperi menyelam di laut, semakin ke dalam, kita akan semakin melihat pemandangan bawah laut yang indah.(Arvan Pradiansyah)

Memprovokasi Diri dari Berbagai Persoalan

- Ada orang yang merasa ‘lelah’, karena belum menemukan pekerjaan atau profesi yang sesuai panggilan hati. Untuk memecahkan persoalan ini, harus diketahui lebih dulu, apa sebenarnya pekerjaan atau profesi yang menjadi panggilan hati itu. Karena terkadang kita rancu antara panggilan hati dengan merasa enak atau bahkan malas keraj berat. Jika merasa belum menemukan profesi atau pekerjaan yang sesuai dengan  panggilan hati,  carilah, dan carilah! Kalau sekarang belum menemukan, dengan sekali melangkah siapa tahu akan ditemukan. Jangan bosan untuk melangkah. Hal lain yang perlu dilakukan adalah dengan membuka diri. Hal itu untuk mempercepat untuk menemukan apa yang kita cari. Banyak berbuat baik,  banyak bersedekah,  bersilaturahim, dan perluas pertemanan. Bangunlah mental berkelimpahan.   Hal itu akan membuka peluang untuk menemukan apa yang kita cari.
- Jika kita berbuat baik kepada seseorang, belum tentu kita akan mendapat balasan yang baik dari orang tersebut. Hal itu tidak perlu dirisaukan, karena balasan yang terpenting bukan dari orang tersebut. Akan datang balasan kebaikan lain kepada kita. Kalau kita menghentikan kebaikan kepada orang itu, maka kita bertindak bodoh. Konsistensilah dalam berbuat baik.
- Kita sering terjebak dengan masa lalu, termasuk masa lalu yang buruk. Padahal kita sangat ingin melupakanya. Biasanya yang ingin dilupakan adalah masa lalu atau pengalaman yagng tidak menyenangkan/menyakitkan. Pada dasarnya, kita tidak bisa melupakan masa lalu, karena  memori akan selalu ada dalam otak kita. Memori itu hanya bisa hilang kalau sel otak diambil secara fisik.  Yang bisa kita lakukan adalah bukan melupakan, melainkan memberi arti terhadap memori itu. Pengalaman banyak menunjukkan semkain dilupakan, semakin tidak bisa melupakan. Untuk itu yang bisa kita lakukan adalah memberi arti pada masa lalu tersebut.(Prasetya M Brata)

Sulitnya Membangun Kejujuran

Semestinya sekolah menjadi kawah candradimuka untuk mengajarkan kearifan hidup, termasuk prinsip-prinsip kejujuran. Di sanalah tempat belajar bagi para siswa untuk mengenal nilai-nilai moral dan keluhuran budi. Tetapi yang terjadi, justru di bangku sekolah mereka diajarkan berbuat lancung dan mempraktikan ketidakjujuran. Kecurangan ujian nasional yang merata di seluruh penjuru negeri ini, membuktikan bahwa sekolah telah gagal memosisikan dirinya sebagai institusi pendidikan untuk menghasilkan generasi-generasi terdidik.
Keberhasilan pendidikan hanya diukur berdasarkan angka. Tingkat kelulusan siswa menjadi tujuan akhir. Akibatnya pun bisa ditebak jika para siswa, orang tua, guru, dan juga pejabat-pejabat di daerah, berusaha keras untuk tidak gagal dalam ujian. Tetapi sayang, untuk mengejar target yang sesungguhnya bukanlah tujuan utama pendidikan itu, mereka menempuh cara-cara yang tidak pantas, termasuk berbuat curang dan tidak jujur.
Temuan Badan Standar Nasional Pendidikan di Gorontalo bahkan menunjukkan bahwa inisiator kecurangan itu justru kepala sekolah. Akibatnya, tidak saja buruk bagi siswa yang harus berpayah-payah mengulang ujian, tetapi insiden itu membuktikan bahwa guru semacam itu tidak lagi pantas diteladani. Inilah salah satu sinyal keruntuhan pendidikan kita. Maka jika menginginkan pendidikan kita tidak jatuh terperosok, sudah semestinya jika guru dengan mental lancung seperti itu dilepaskan dari mandatnya sebagai pendidik.
Anak-anak muda itu semestinya dididik untuk menghargai kejujuran. Menanamkan kesadaran bahwa keberhasilan pendidikan tidak semata-mata diukur dari deretan angka dan kelulusan, tentu jauh lebih berharga bagi mereka, ketimbang memacu mereka untuk memeroleh nilai bagus. Apalagi jika nilai-nilai itu diperoleh dari kelancungan. Memang tidak mudah memulainya. Karena kejujuran ini bukanlah nilai-nilai instan yang mudah dicangkokkan. Tetapi dengan memberikan teladan, setidaknya kita mewariskan nilai-nilai berharga untuk generasi penerus negeri ini.

Maximizing Your Self With Empowering Beliefes

Kita perlu meningkatkan Empowering Beliefs kita untuk kepentingan diri sendiri dan untuk orang lain. Apakah kita bisa atau tidak bisa melakukan sesuatu, itu sangat tergantung dari belief system kita.
Belief System ada 2:
1. Empowering Beliefs = 3 M +
2. Limiting Beliefs
Keterangan:
- Empowering Beliefs ada 3 cara (3 M +)
1. Memberdayakan
2. Memampukan
3. Memaximalkan
- Limiting Beliefs ada 3 cara (3 M –)
1.Membatasi
2.Melemahkan
3.Menyabot (sabotase)
Contoh empowering beliefs: dengan minum obat, saya sehat kembali.
Contoh limiting beliefs: jualan itu susah, gak sekolah gak bisa sukses. Pada Limiting Beliefs terdapat BEJ, yaitu: Blame, Excuse, Justify juga faktor limiting beliefs. Menyalahkan orang lain, mencari cari alasan serta pembenaran akan kekurangan sendiri, kelebihan orang lain.
Proses empowering dan limiting beliefs terjadi lewat prinsip A B C.
A=   Activating Event. Situasi, peristiwa, kejadian yang memicu.
B=   Belief System. Keyakinan dalam menghadapi Activating event.
C=   Consequence. Akibat atau tindak lanjut dari belief system.
Consequences yang muncul merupakan akibat dari pilihan kita,belief system mana yang kita ambil. Hasil yang kita capai sekarang adalah hasil dari belief system yang kita miliki.
Sumber Limiting Belief, yang juga jadi sumber Empowering Beliefs, adalah:
1.    Orangtua. Misalnya dengan menanamkan opini “Kalau tidak sekolah, tidak bisa sukses”
2.    Sekolah. Misalnya dengan menanamkan opini “Kalau IP (index prestasi) rendah, masa depan suram”
3.    Media masa. Misalnya dengan menanamkan opini “Kalau tidak langsing dan cantik tidak bisa terkenal”
4.    Budaya masyarakat. Misalnya dengan menanamkan opini “Wanita yang ambisius susah dapat jodoh”
5.    Professional. Misalnya ultimatum dokter akan sisa hidup seorang pasien
6.    Buku. Misalnya tentang orang dengan golongan darah tertentu pemarah
7.    Seminar, training. Ada ‘New Age’ yang mengagungkan potensi manusia dan mengabaikan keberadaan Tuhan
Tips:
1.    Aware. Kita perlu lebih  sadar (aware) akan belief system kita disaat menghadapi suatu situasi.
2.    Filter. Kita perlu tahu apa yang membatasi empowering beliefs kita. Yang tidak benar, dijauhkan.
3.    Action. Ambil langkah langkah yang diperlukan (lead of faith) untuk menghilangkan limiting beliefs, terlepas dari usia, pendidikan dsb. Firewalking bisa mendongkrak rasa percaya diri kita dengan drastis.(Anthony Dio Martin)

EQ Jongkok

Ciri utama utama manusia ber-EQ Jongkok adalah tidak mampu memanage dirinya sendiri, apalagi memanage orang lain. EQ Jongkok mulai dikatakan ketika:
-Seseorang sadar dengan prilakunya, cenderung tidak peduli dengan orang lain
-Berulang-ulang atau sering terjadi
-Pernah/sering mendapat masukan atau masalah, tapi tetap tidak mengambil pelajaran
-Tetap menyalahkan orang lain
Tanda-tanda seseorang ber-EQ jongkok:
1. Egois: Mementingkan diri sendiri, hanya menuntut haknya bahkan dengan mengesampingkan orang lain, tidak mau toleran.
2. Ego Perspective: Tidak peka pandangan dan perasaan orang lain, muncul komentar-komentar bodoh dan tidak pada tempatnya.
3. Ego Listener: Pendengar yang buruk, suka menginterupsi dan berdebat, baginya yang valid hanya dirinya sendiri, mendominasi pembicaraan.
4. Ego Conflict: Tabungan emosi yang negative pada diri hamper setiap orang lain, benturan degnan banyak pihak.
5. Ego Mania: Senang menyusahkan orang lain untuk kepentingan dirinya sendiri (agar dianggap lebih hebat), senang kalau orang lain susah dan susah kalau orang lain senang, tidak mempedulikan perasaan orang.
Akibat ber-EQ jongkok: dibicarakan orang, ditertawakan, tidak disukai, disoraki “waktu jatuh” dan disyukuri “waktu jatuh”.
Tips agar tidak ber-EQ jongkok:
- Re-Think: pengadaran ulang
- Re-Format: membunuh satu demi satu keyakinan atau sebab di masa lalu yang mempengaruhi (terapi)
- Re-Place: menanamkan dan menawarkan alternative tindakan
- Re-Act: melakukan dan bersikap yang baru
- Re-Flect: mempertimbangkan dan melihat hasil tindakan yang baru.(Anthony Dio Martin)

Kalau Anda Punya Masalah, Bahagialah!

Kalau anda punya masalah, bahagialah! Judul itu mungkin menimbulkan pertanyaan, karena bukankah hidup akan bahagia jika tidak ada masalah? Tidak, itu salah besar, karena dimana kehidupan disitu ada masalah. Namun harus diingat bahwa dibalik setiap masalah, ada peluang emas dan kesempatan untuk maju.
Ada kata-kata bijak mengatakan, apabila Tuhan ingin menghadiahkan sesuatu yang berharga kepada hambanya, maka Tuhan akan menyampaikannya tidak dalam bentuk kiriman yang indah, melainkan dalam bentuk kiriman yang dibungkus dengan pelik, sambil melihat, apakah anda bisa membuka bungkusan yang pelik itu, dan menemukan isinya yang berharga. Ibarat mutiara yang tersembunyi di dalam kerang.
Repson kita terhadap peristiwa adalah segalanya. Semua kesulitan adalah kesempatan bagi jiwa untuk tumbuh. Tapi sayang, banyak yang berpendapat bahwa masalah harus dihindari. Ubahlah pola fikir anda! Mulailah melihat masalah anda sebagai kesempatan dan rahmat. Semua masalah adalah rahmat yang terselubung, mereka berjasa karena membuat kita lebih arif, sabar dan bijaksana.
Dan yang harus anda camkan, Tuhan sangat mengetahui kemampuan kita dalam menghadapi masalah, sehingga Ia tidak akan memberikan masalah diluar kemampuan kita.

Law of Adversity (Hukum Daya Tahan)

Daya tahan adalah sebuah sikap mental yang harus kita miliki. Daya tahan terkait dengan kekuatan diri dalam menjalani kehidupan. Tidak semua orang mempunyai daya tahan yang baik. Berbagai kasus bunuh diri menjadi contoh lemahnya daya tahan. Begitu juga dengan putus asa. Putus asa membuat seseorang keluar dari tantangan hidup dengan cara-cara yang merusah dirinya, dan lari dari kenyataan.
Untuk memiliki daya tahan yang ada 4 hal yang diperlukan:
1. Kemampuan mengontrol jumlah masalah yang ada. Dengan kemampuan itu maka berbagai masalah bisa diselesaikan dengan baik dan tuntas. Kemampuan itu juga membuat  seseorang bisa bertahan dalam menghadapi masalah.
2. Kemampuan mengetahui akar masalah. Telusuri akar masalah yang terjadi, darimana asalanya, apakah masalah itu muncul dari perbedaan nilai, struktur, atau data, atau dari akar apapun. Dengan demikian akan mudah mencari jalan keluar yang tepat.
3. Kemampuan memilah masalah. Pilah masalah yang terjadi agar tidak bercampur aduk dengan masalah lain. Hal itu akan menambah masalah. Pisahkan dan pilahlah masalah, apakah itu merupakan masalah pekerjaan, keluarga, pribadi dan sebagainya. Hal itu akan membantu menciptakan daya tahan dalam menghadapi masalah. Kalau kita bingung dengan jenis masalah yang dihadapi, maka kita juga akan bingung untuk mengatasinya.
Tidak ada orang yang terlepas dari masalah. Selesai satu masalah akan datang masalah yang lain. Untuk itu diperlukan daya tahan yang baik agar kita kuat dalam menghadapi masalah dan mampu menghadapinya dengan baik. Apakah kita akan bertahan atau melarikan diri dari masalah? Bagaimana kita mengantisipasi dan bertahan ditengah masalah yang ada? Kita tidak bisa merubah situasi, dan membuang masalah begitu saja. Kita harus menghadapinya.
Bersyukur dan pasrah juga akan membantu menciptakan daya tahan. Lakukan yang bisa kita lakukan. Serahkan pada Tuhan apa yang ada diluar kontrol kita.

Puncak HUT SmartFM-SmartFM Tidak Ingin Ada di Kerumunan Media Yang Aniaya Negeri

Puncak peringatan hari jadi ke-15 Smart FM Network berlangsung pada Jumat, 27 Mei 2011 di @america, Pasific Place, Jakarta. Tema yang diangkat dalam event tersebut adalah Youth and Enviroment.
Dalam sambutannya CEO Smart FM Network, Fachry Mohamad mengatakan, Smart FM tidak ingin berada dalam kerumunan media  yang terus menerus menganiaya negeri ini. “Rakyat pemilik frekuensi mengamanahkan kepada kita agar menggunakannya untuk membuat masyarakat menjadi pintar.  Hanya orang pintar yang tidak menjadi susah. Kita  punya hasil bumi yang hebat, tapi apa yang kita dapatkan? Sedangkan negara lain yang tidak punya apa-apa seperti Singapura, tapi kaya luar biasa. Itu karena  rakyat mereka terdidik”, ujarnya.
Menurutnya, ini berkaitan dengan pendidikan di Indonesia. Meski demikian Smart FM  tidak ingin menjadi Departemen Pendidikan Nasional,  Smart FM juga tidak bisa menjadi guru setiap hari karena itu akan membosankan. “Tapi kami ingin memberi inspirasi bagi pendengar”, tegasnya.
15 tahun belum apa-apa bagi Smart FM. “Ini hanya bagian dari proses, karena republik ini masih membutuhkan kita-kita yang tetap cinta pada negeri ini. Terima kasih atas support Anda semua pada Smart FM selama ini, ” ujar Fachry Mohamad menutup sambutannya, yang disambut tepuk tangan para hadirin.
Dan tentu saja, ucapan Terima Kasih itu juga kami tujukan kepada Anda Smart Listener dimanapun Anda berada. Semoga Anda setia dengan program-program yang kami sajikan di 95,9 FM. Dan semoga program-program yang kami sajikan memberikan inspirasi dan motivasi kepada Anda.

Apakah Anda Sudah Merdeka?

Apakah anda sudah merdeka? Jangan buru-buru menjawab: sudah. Memang
negara kita sudah lama merdeka, tapi itu baru merdeka secara fisik. Sementara merdeka terdiri dari 3 dimensi, yaitu mental, emosional, dan spiritual. Merdeka yang sesungguhnya adalah merdeka di semua dimensi itu. ciri-ciri penting merdeka adalah lepas dari ketergantungan pada apapun yang ada di luar, dan bergantung pada diri anda sendir. Benar anda mandiri secara fisik, tapi belum tentu secara mental dan emosional.
Ada pesulap yang bisa merubah anda dengan manteranya, anda menjadi bahagia atau  sedih. Pesulap ini ada disekitar kita. Persoalannya, kitalah yang mengizinkan mereka menjadai pesulap untuk mengendalikan kita. Kita yang membiarkan mereka membawa remote kontrol kita dan menekan  tombolnya sesuka hati. Jika demikian, kita belum merdeka karena kita belum bebas menentukan perasan kita. Kita masih tergantung pada orang lain apakah kita bahagia atau gundah.
Hal lain yang perlu dicermati adalah ketergantungan dan kelekatan anda pada segala yang anda miliki. Kita bahagia dengan apa yang kita miliki, rumah, mobil, harta benda,  keluarga, dan  handai taulan. Tapi anda lupa  bahwa apapun yang anda miliki bisa hilang dalam sekejap. Andapun bisa putus asa dan kehilangan pegangan. Ingat, semua adalah titipan, ia bisa hilang kapan saja, kalau yang memiliki memintanya kembali.
Jangan pernah menggantungkan diri pada apa yang anda miliki. Bukan berati anda tidak perlu mencintai apa yang anda miliki, tapi jangan tempatkan kebahagiaan anda disana. Apa yang anda miliki penting, tapi kalau itu hilang jangan mengganggu kebahagiaan anda. Begitu juga dengan peran anda sebagai apapun. Suatu ketika itu akan hilang dari diri anda. Apakah anda seorang  direktur, manajer atau apapun. Jangan identifikasi diri anda dengan peran anda, karena anda bukanlah peran anda. Ini akan membuat kita santai menjalani hidup ini.  Lagi pula begitu banyak peran kita dalam kehidupan ini, dalam masyarakat, keluarga, dan karir.
Hal terakhir adalah ketergantungan pada perasaan anda sendiri. Anda yang mengontrol perasaan anda, atau sebaliknya perasaan yang mengontrol anda? Kemerdekaan berarti kemampuan anda untuk mengendalikan perasaan, terutama rasa takut yang merupakan sumber bencana.Ingatlah bahwa yang bahaya bukanlah kekuasaan, tapi rasa takut kehilangan kekuasaan. Merdeka harusnya membebaskan manusia  dari rasa takut, menjadi rasa cinta. Esensi merdeka adalah menjadi pemimpin, dalang, dan sutradara dalam kehidupan anda sendiri. Apakah anda sudah merdeka?

Cinta Oh Cinta

Cinta adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan ini. Kita ada di dunia ini karena cinta. Tanpa cinta dari  orangtua, kita tidak bisa hidup di dunia.
Cinta adalah hukum alam (natural law).  Dunia ini sesungguhnya dibangun dengan cinta. Orang yang hatinya sudah tidak punya rasa cinta dan kasih sayang, maka ia sudah mengkhianati hidup ini.
Ada bebrapa jenis cinta:
1. Cinta Tuhan kepada manusia
2. Cinta orangtua kepada anak
3. Cinta kepada sesama
4. Cinta antara lawan jenis
Cinta tidak bisa hilang karena merupakan titipan dari Tuhan kepada manusia. Bahkan sejak ada didalam janin seorang bayi sudah mengandung benih cinta. Namun benih cinta itu bisa tertutup dengan  hal-hal lain. Tugas kitalah untuk menjaga, menumbuhkan, dan menghidupkan kembali cinta dalam hati kita.
Hal-hal yang bisa menutup/menghilangkan cinta:
1. Cinta bisa hilang kalau kita sedang ada masalah. Ketika fikirankita dipenuhi dengan masalah/urusan diri sendiri, maka kita akan lupa memikirkan orang lain.  Contoh: Ketika sedang terburu-buru ke kantor, maka apapun yang ada didepan kita akan kita anggap sebagai hambatan yang harus diterobos.
2. Cinta bisa hilang kalau kita jarang melewatkan waktu bersama orang yang kita cintai. Salah satu bukti cinta adalah meluangkan waktu bersama dengan yang kita cintai. Hal itu tidak bisa digantikan dengan hal-hal lain. Salah satu tanda cinta adalah mau meluangkan waktu bersama, tanpa melakukan apa-apa selain menimati kebersamaan.
3. Cinta bisa hilang karena budaya menyalahkan (blamming game). Kalau kita menyalahkan oranglain maka akan menghasilkan ketidaksukaan dipihak orang lain yang disalahkan. hal itu akan membuat hubungan kita dengan pihak yang disalahkan semakin jauh. Padahal rumus cinta adalah semakin dekat, bukan semakin jauh. Selain itu, cinta adalah memaklumi, menerima, memaafkan dan sebagainya.
4. Cinta bisa hilang kalau kita marah-marah. Kemarahan akan membuat kita menjadi jauh dari cinta, karena ketika marah menguasai diri kita, cinta jadi tertutup. Marah adalah sifat api yang identik dengan merusak dan destruktif, bukan menumbuhkan, padahal esensi cinta adalah menumbuhkan.
5. Cinta bisa hilang karena agama yang dipahami secara salah. Banyak yang memahami agama secara salah, menganggap dirinya bisa menghakimi orang lain. Padahal  cinta tidak ada unsur menyerang, merusak, meyakiti, dan membunuh. Kejadian berlatar belakang agama yang terjadi di Cikesik dan Temanggung sangat menyedihkan. Orang meneriaakan nama Tuhan, tapi lalu menganiaya dan membunuh sesama. Tidak ada agama apapun di dunia ini yang mengajarkan seperti itu.
Keterangan:
- Yang lebih penting untuk didahulukan adalah ‘mencintai’, bukan ‘dicintai’. Mencintai merupakan prasyarat untuk dicintai.
- Untuk menumbuhkan cinta, tempatkanlah posisi kita pada posisi oranglian. Dengan begitu akan tumbuh pemahaman yang akan membuat kita peduli kepada orang lain.
- Salah satu tanda cinta adalah juga mau melepaskan. Kita bisa dibilang cinta kalau mau mengikhlaskan/melepaskan yang kita cintai. Contoh: Orangtua sangat mencintai anaknya, maka orangtua akan melepaskan anaknya untuk memilih jalan/keputusannya tentang pendidikan atau pekerjaan.(Arvan Pradiansyah)

Rapuh

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat sesuatu atau seseorang terlihat kuat, kokoh, dan solid, namun ternyata seseorang atau sesuatu itu di dalamnya. Rapuh merupakan tidak adanya kekuatan didalam. Secara fisik, contor rapuh misalnya seseorang yang mudah terular flu karena sistem kekebalan tubuhnya lemah. Sedangkan secara mental, contohnya seseorang yang mudah tersinggung atau down ketika mendengar pembicaraan negatif tentang dirinya.
Ada 5 contoh situasi dalam kehidupan yang membuat sesuatu mudah rapuh:
1. Persahabatan atau hubungan yang dibangun atas dasar ketidakbaikan. Contoh: orang yang bersahabat karena sama-sama suka bergosip. Persahabatan seperti ini akan ringkih, mudah rapuh, bagai menanam bom waktu ketidakpercayaan.
2. Perkawinan yang hanya didasari pada cinta birahi, harta dan status sosial.
3. Orang yang hanya mementingkan citra tapi tidak dibarengi dengan membangun karakter dan kompetensi.
4. Kerjasama yang dibangun semata-mata karena kepentingan, bukan karena idealisme, tidak punya mimpi bersama.
5. Hidup tanpa rasa syukur. Hal ini akan membuat kita selalu didera rasa tidak puas, dan tidak bahagia. Hidup harus selalu disyukuri.
Keterangan:
-  Sifat rapuh pada diri seseorang, identik dengan ketidaknyamanannya dengan hal-hal sepele disekitarnya. Merasa tidak nyaman dengan dirinya, merasa dirinya ada dibawah orang lain.
- Sifat rapuh tidak berkaitan dengan karakter/kepribadian seseorang. Kepribadian merupakan pemberian dari Tuhan, tapi kunci dari kekokohan dan kekuatan jiwa bukan dari type kepribadian. Semua type kepribadian bisa menjadi kokoh/kuat, atau rapuh.
- Supaya menjadi orang yang kokh (tidak rapuh), kita harus mengetahui kunci kekokohan itu. Kunci kekokohan itu ada pada:
  • Percaya pada diri sendiri / kemampuan kita sendiri.
  • Membangun hubungan yang saling percaya dengan orang lain.
  • Percaya pada kebesaran Tuhan, bahwa Tuhan punya hukum alam sebagai cara untuk mengintervensi kehidupan kita. Hukum alam itu berlaku kepada siapapun dan dimanapun. Dengan percaya pada hukum alam Tuhan, maka kita akan tegar.

Rahasia Jimien

Jimien adalah orang Cina yang dianggap berjasa kepada bangsanya, karena sejak 1930 berhasil  mendidik petani Cina lepas dari buta huruf. Lebih dari 50 juta petani bisa baca tulis karena Jimien. Apa yang dlilakukan Jimien adalah menyederhanakan aksara Cina yang jumlahnya 40 ribu, menjadi sekitar 1000 aksara standar. Dengan basic Cina alfabet dia mengajar para petani cina.  Maka ketika awalnya yang  bisa baca tulis hanya kalangan terpelajar kini masyarakat bawah termasuk petani juga bisa baca tulis.
Apa rahasia Jimien? Jimien mempunyai visi yang  besar. Ia ingin bangsanya bisa baca tulis. Baginya,  kemampuan baca tulis adalah langkah  pertama untuk masuk ke peradaban yang lebih  tinggi. Masalahnya adalah pada aksara yang terlalu banyak. Namun hal itu diatasi dengan menyederhanakannya. Visi besar memberinya semangat dan motivasi. Atas vinisnya itu, akhkirnya  Jimien  dikenang sebagai orang yang begitu berjasa  dalam membuat orang Cina menjadi berpendidikan.
Siapa diantara kita yang bisa berbuat hal yang berguna bagi masyarakat luas? Barangkali pekerjaan kita adalah starting pointnya. Pekerjaan kita bisa membuat kita  berguna untuk orang lain. Jika demikian, maka dari pekerjaan kita, kita tidak hanya  mendapat nafkah, tapi juga amal bakti dan sesuatu yang berguna sebesar-besarnya untuk  masyarakat. Bukankah pekerjaan yang demikian akan  dikenang oleh bangsa, seperti halnya Jimien.

Rabu, 25 Mei 2011

Istana Tak Bertuan

Suatu hari, seorang musafir beristirahat di depan istana. Namun pada pagi hari, ia diusir oleh raja muda yang tinggal di istana itu. Raja muda itu berkata, “Kenapa kamu ada disini, kamu tidak patut berada di sini”. Musafir menjawab, “Aku seorang musafir yang kemalaman, dan menurutku istana ini  adalah milik rakyat, termasuk musafir seperti saya”.
Raja muda tidak terima dengan ucapan musafir, “Apa maksudmu? Aku adalah raja”, ujarnya. Musafir berkata, “Memang, tapi sebelum baginda, siapa yang tinggal di istana ini sebagai raja?”.  Raja menjawab, “Sebelum aku, ayahku menjadi raja, tapi di a sudah meninggal. Sebelum ayahku, kakekku, dia sudah meninggal. Sebelum kakekku, ayah dari kakeku. Kami sudah 19 generasi, aku adalah raja ke-19”.
Musafur berkata, “Benar bukan?! Rajapun sebenarnya hanya raja sementara saja. Istana ini dan dunia ini ibarat tempat musafir atau persinggahan sementara. Kalau sudah selesai masing-masing akan pergi, termasuk baginda, juga saya”. Mendengar itu raja itu tersadar. Ia lalu menjadi raja yang bijaksana. Ia sadar meski seorang raja, dia juga fana.
Cerita ini mengatakan bahwa kita semua  adalah insan yang fana. Hari ini,  kalau Anda seorang pengusaha, manager, direktur, bupati, anggota DPR,  penguasa, atau apapun,  kita diingatkan bahwa kita adalah musafir. Karena itu yang diminta dari kita adalah, mari kita tinggalkan sesuatu yang abadi di dunia ini. Itulah amal kita, karya kita. Sesuatu yang kita tinggalkan untuk dikenang oleh  generasi yang akan datang.
Kita pasti akan tiada. Kita akan dilupakan. Tapi kalau kita meninggalkan sebuah karya yang baik, itu akan diingat orang. Karen itu, mari kita focuskan pekerjaan kita setiap hari bukan untuk sesuatu yang temporer saja, tapi untuk yang abadi , yang dikenang oleh masyarakat dan  bangsa. Tinggalkanlah karya dan amal yang dikenang oleh sesama.

Senin, 23 Mei 2011

Human Being VS Human Doing

Suatu hari saya menerima SMS dari seseorang yang ingin bertemu dengan saya. Setelah melihat agenda, saya katakan kepadanya, bahwa ia bisa datang ke kantor saya 2 hari lagi. Orang itu membalas kembali dengan kalimat: ” Terima kasih atas waktu yang bapak luangkan untuk orang kecil seperti saya, seorang sales”.
Saya tertarik dengan kalimat tersebut. Dalam kalimatnya, dia memberi label dirinya sebagai orang kecil, dia menyebut sales sebagai sesuatu yang kecil, dia menempatkan dirinya inverior terhadap saya. Apalagi jika saat mengucapkan disertai dengan perasaan rendah. Lengkap sudah, ia telah memutuskan nasib untuk dirinya sendiri, karena yang dia ucapkan menjadi blue print bagi dirinya.
Inilah akibatnya jika kita melihat orang sebagai Human Doing, bukan Human BeingHuman Doingmembedakan seseorang berdasarlan penampilan dan perbuatannya. Hal ini mengakibatkan adanya perlakukan istimewa seperti: Orang kaya silahkan duduk didepan, orang miskin di belakang. Karyawan berprestasi duduk di depan, karyawan biasa di belakang. Untuk konteks tertentu, hal itu tidak salah.
Sementara pada Human Being, seseorang dilihat karena ke-diriannya, yang dilihat adalah kemakhlukannya. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, maka ada Tuhan dibalik dirinya. Pandanglah diri anda sendiri sebagai Human Being! Kalau anda seorang top sales, orang yang banyak harta, jangan bersikap ‘petantang-petenteng’ (sombong). Jabatan dan label tidak akan lama, jangan merasa tinggi untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (pekerjaan rendah). Kalau anda tidak punya apa-apa jangan minder, tapi kalau anda tidak punya watak bagus, baru anda boleh waswas.(PrasetyaM Brata)

Penerapan Neurosemantik Dalam Kehidupan Sehari-hari

Neurosemantik adalah struktur berfikir dalam melakukan suatu tindakan. Neorosemantik terfokus pada frame of mind atau mindset seseorang. Neurosemantik sering terdapat dalam kehidupan sehari-hari, namun sering tidak kita sadari, karena kita hanya menjalani berbagai kegiatan sebagai rutinitas.
Frame of mind sudah tertanam sejak seseorang ada di masa kecil, misalnya, sejak kecil dia ditanamkan bahwa “janji adalah hutang”. Maka sampai usia dewasa, ia akan meyakini bahwa janji adalah hutang, karena keyakinan itulah yang tertanam dalam mindsetnya.
Untuk mengetahui penerapan neurosemantik dalam kehidupan sehari-hai, kita perlu mempelajari pola fikir kita. Apa yang lebih banyak mendorong anda untuk melakukan sesuatu, dorongan dari pola fikir positif, atau dorongan dari pola fikir negatif?
Contoh:  Ada orang yang lebih senang melakukan 2 pekerjaan sekaligus. Ia lebih memilih untuk menunda pekerjaannya, jika hanya ada 1 pekerjaan saja. Hal ini merupakan tindakan yang negatif, karena yang ada dalam pola fikirnya adalah “menunda pekerjaan”.
Kita juga harus berhati-hati dalam berbicara kepada seseorang. Karena kata-kata yang anda ucapkan akan mempengaruhi frame of mind seseorang. Gunakanlah kalimat yang tidak melabel pribadi seseorang.
Contoh:
1.  “Saya perhatikan banyak pekerjaan anda yang tertunda?’
2.  “Anda orangnya suka menunda-nunda pekerjaan ya?”
  • Kalimat pertama tepat, karena masih bernada menghargai. Kalimat ini pada akhirnya akan menghasilkan pengakuan, dan keinginan seseorang untuk berubah.
  • Kalimat kedua tidak tepat, karena bernada menuduh, bahkan tuduhan langsung diarahan kepada personality nya. Hal ini akan membuat lawan bicara melabel dirinya sendiri sebagai orang yang suka menunda pekerjaan, dan ia akan benar-benar mempraktekkannya.

Pertanyaan Seputar Latar Pikir dan Frame Of Mind

- Bagaimana menghilangkan kerangka acuan memory akibat sering membayangkan kegagalan masa lalu? Ini senada dengan frame of mind. Pikiran kita mempengaruhi perasan kita, begitu juga sebaliknya, pikiran mempengaruhi perasaan kita. Keduanya berjalan simultan dan bisa saling mempengaruhi.
Contoh: Ketika sedang di kendaraan di jalan, kita berpikir tentang sate, maka kita menjadi lapar. Lapar datang kemudian setelah ada pikiran. Karena pikiran dan perasaan saling mempengaruhi, maka yang muncul duluan akan mempengaruhi.
Pikiran dan perasaan tidak kelihatan, tapi bisa diketahui melaui ucapan dan tindakan. Pikiran dan perasaan ada latar belakangnya atau frame of mind. Contoh: Seseorang menanamkan dibenaknya bahwa dirinya adalah orang yang doyan makan. Dengan demikian, jika cuaca mendung dia cenderung akan ingat makanan.
- Bagaimana menghilangkan kerangka acuan yang membelenggu akibat masa lalu? Rekaman masa lalu ada di memory. Rekaman memory sangat kuat. Memory merekam tanpa bisa kita hindari. Yang terjadi apakah kita berusaha untuk melupakannya. Ironisnya, kalau kita sengaja ingin melupakan sesuatu, maka kita akan mengingatnya.
Kita tidak bisa menghilangkan memory apapun. Yang bisa kita lakukan adalah melihat dengan sudut pandang yang lain, dan mencari apa pelajaran atau hikmah yang bisa diambil dari memory tersebut.
Masalah muncul ketika kita mempermasalahkan. Yang menjadi masalah adalah persepsi kita terhadap masalah itu sendiri.
- Apa beda latar pikir dengan akal atau pendapat? Latar pikir adalah background kita. Itu juga menjadi akal pikir kita atau pendapat kita.
Contoh: Saya ingin makan pisang goreng di tengah suasana pegunungan yang sejuk. Tapi kondisi saat ini tidak memungkinkan bagi saya. Latar pikirnya adalah “saya ingin makan pisang goreng di tengah suasana pegunungan”.  Selanjutnya yang terjadi adalah saya  mulai mencari akal, agar seolah-olah makan pisang goreng di tengah suasana pegunungan. Misalnya dengan makan pisang goreng di kamar dengan menyalakan AC. Ini adalah hasil efek dari latar pikir.
Latar pikir bisa menambah pikiran dan pendapat kita akan sesuatu, tapi bisa juga merubah pendapat kita akan sesuatu.
- Saya ingin membantu orang lain agar bisa sedikit membahagiakan orang lain. Kalimat ini menunjukkan sikap yang rendah hati. Frame of mind nya adalah “ingin membantu orang lain”. Visinya adalah ingin membahagiakan orang lain.
- Saya memimpin cabang sebuah perusahaan. Tapi keinginan saya untuk mencapai financial freedom belum juga tercapai? Keinginannya adalah mencapai financial freedom. Pertanyaannya, apa yang sudah dilakukan untuk mencapai keinginan tersebut, apakah sudah mulai melangkah untuk mencapai itu. Kalau belum, kapan akan mulai. Kalau sudah, langkah apa yang sudah dilakukan, apa actionnya.
Apa yang kita inginkan bukan hanya impian atau cita-cita yang kita tulis di atas kertas. Yang penting action apa yang akan kita lakukan.(Mariani Ng)

Greeting

Dalam NLP, greeting atau salam adalah sebuh model komunikasi. Greeting adalah kalimat pembuka yang singkat, tapi penuh makna. Untuk itu, greeting harus diucapkan dengan tulus. Kalau tidak, greeting akan sia-sia. Greeting bisa dilakukan kepada individu, maupuan kepada khlayah ramai (audience).
Dalam mengucapkan greeting, kita harus benar-benar menghargai kodrat seseorang. Lakukan dengan kontak mata, intonasi suara, semangat, dan sesuaikan dengan suasana.
Bagi orang yang baru saling mengenal, greeting akan membantu merangkul teman bicara ke dalam pembicaraan, dan akan menentukan arah pembicaraan selanjutnya. Sedangkan bagi orang yang sudah saling mengenal, greeting bisa mengandung berbagai makna.
Bentuk greeting bermacam-macam, mulai dari yang sederhana, seperti “Selamat Pagi…”, sampai yang serius, seperti ucapan untuk moment atau acara khusus.
Greeting yang kita ucapkan, dapat menunjukkan kepribadian, serta kondisi hati dan pikiran kita. Contoh, greeting “Senang sekali bertemu dengan Anda..” menunjukkan bahwa kita ingin berkenalan, berbicara lebih lanjut, atau bersahabat dengan yang bersangkutan.
Greeting juga bisa menjadi ‘opening frame’. Tentukan dulu suasana yang ingin diciptakan,  setelah itu tentukan greeting. Misalnya suasana yang dibangun adalah suasana yang serius, maka greeting juga serius, jika suasana santai, greeting juga santai, dan seterusnya.
Jangan lupa, sertakan body language pada saat memberikan greeting. Ketika kita berkomunikasi, 45% adalah komunikasi verbal, dan 55% nonverbal. Body language akan membantu menguatkan kata-kata yang diucapkan.
Greeting “Selamat Pagi..” yang diucapkan dengan suara datar, dan tanpa body language akan terdengar hambar tanpa makna. Dipastikan respon yang akan diterima juga tidak akan maksimal.
Berbeda dengan greeting “Selamat Pagi..” yang diucapkan dengan semangat, senyum, dan body language yang baik. Maka respon yang diterima juga akan baik dan semangat.(Mariani Ng)

Politik Sandera

Ketidaktegasan Partai Demokrat untuk memutus kasus Nazaruddin, justru menerbitkan prasangka publik. Jangan-jangan dia memang tak sendiri. Masih ada petinggi partai lainnya yang diduga terlibat dalam patgulipat menggunting duit negara. Ini memang bak simalakama bagi partai penguasa itu. Walaupun kekhawatiran jika ketegasan itu justru kemudian akan membongkar borok partai, sejatinya juga teramat berlebihan. Karena ancaman sebenarnya bagi partai adalah jika tetap mempertahankan figur-figur yang telah begitu tercitrakan negatif di mata publik. Kampanye negatif ini juga persoalan yang tak kalah serius.
Sehingga perlu dijawab dengan ketegasan. Tak perlu pula ada keraguan. Karena setiap keraguan hanya membuka peluang politik saling sandera yang sejatinya justru merugikan. Apalagi Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyodorkan fakta baru yang menguatkan asumsi sebelumnya.
Inilah sebenarnya momentum bagus bagi Partai Demokrat untuk membuktikan komitmen kuatnya dalam pemberantasan korupsi. Caranya sederhana saja, dengan tidak membiarkan partai menjadi bunker bagi koruptor. Jika cara ini ditempuh, pasti akan menjadi kampanye positif bagi masa depan partai. Karena itulah, jika memang benar ada indikasi kuat aroma korupsi dalam kasus itu, yang semestinya ditempuh adalah menyediakan ‘’karpet merah’’ bagi Komisi Pemberantasan Korupsi.
Biarkan tangan hukum menjadi satu-satunya cara untuk memotong keruwetan itu. Jangan biarkan politik saling sandera semakin menguasai  relasi politikus. Cara-cara kotor itu, selain menimbulkan persaingan politik yang tidak sehat, juga amatlah berbahaya. Karena akan menempatkan partai politik semata-mata sebagai alat untuk meluluskan kepentingan pribadi belaka. Berbahaya pula karena perlahan tapi pasti, kebusukan ini akan menggerus kepercayaan publik. Karena itulah, jika tidak ingin kehilangan legitimasi publik, kini saat yang tepat untuk membersihkan diri. Jangan sampai kehilangan momentum, karena sekali lancung, publik tak akan pernah lupa dan beranggapan bahwa partai politik hanyalah tempat perlindungan yang nyaman bagi koruptor.