Minggu, 22 Mei 2011

Srigala Hewan, Srigala Manusia

Seekor srigala yang sedang berlari mengikuti aroma domba,  menghentikan kakinya, dan bergerak dengan waspada. Srigala melihat ada 10 orang sedang duduk mengelilingi api ungun. Disekitar mereka ada ratusan domba dan sapi yang sedang tidur. Srigala itu sembunyi. Ia merasa orang-orang itu sedang merencanakan sesuatu. Srigala mendengar orang-orang itu sedang menyusun rencana untuk menyingkirkan adik mereka, Yusuf. Mereka sedang mempertimbangkan apakah akan membunuh Yusuf, atau menjebloskannya ke dalam sumur, lalu mengatakan kepada ayah mereka bahwa Yusuf tewas dimakan srigala.
Mendengar itu, srigala sadar dirinya dalam bahaya. Srigala lalu berlari, namun kakinya tersangkut. Orang-orang itupun memukuli, mengikat,  dan memasukkan srigala ke dalam kerangkeng. Setelah melumuri mulut srigala dengan darah domba, orang-orang itu membawa srigala kepada ayah mereka, dan mengatakan bahwa srigala inilah yang telah memakan Yusuf.
Dengan bahasa tubuhnya, srigala memohon belas kasihan kepada orangtua itu. Orang tua itu berkata, “Aku mengerti yang kau rasakan, bagaimana mungkin engkau menerkam anakku Yusuf, tapi pakaiannya masih utuh, ini adalah muslihat anak-anakku”. Srigala lalu berkata, “Aku datang ke hutan untuk mencari adikku, sementara anak-anakmu justru menyingkirkan adik mereka.  Siapakah srigala itu sebenarnya, aku atau anak-anakmu?”
Penulis, Titus Mautius Plautus mengatakan Homo Homini Lupus, manusia adalah srigala bagi manusia lain. Srigala sering dilukiskan sebagai hewan yang tamak, licik dan rakus. Padahal srigala hanya makan sekali dalam seminggu lalu puasa selama 6 hari, srigala hanya makan secukupnya, tidak menimbun harta. Srigala hanya memakan domba, dan tidak memakan srigala lainnya. Srigala hidup dalam komunitas yang harmonis. Kelemahan srigala adalah ia tidak bisa menyembunyikan taring dan cakarnya dengan senyuman, seperti yang bisa dilakukan manusia. Banyak orang punya mentalitas kelangkaan atau skersitisme, dimana mereka selalu merasa kekurangan. Mereka takut miskin dan tidak pernah puas.
Srigala itu benar, manusia lebih sering memiliki mental srigala, daripada srigala itu sendiri. Bagaimana dengan anda?(Arvan Pradiansyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar