Senin, 30 Mei 2011

Rapuh

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat sesuatu atau seseorang terlihat kuat, kokoh, dan solid, namun ternyata seseorang atau sesuatu itu di dalamnya. Rapuh merupakan tidak adanya kekuatan didalam. Secara fisik, contor rapuh misalnya seseorang yang mudah terular flu karena sistem kekebalan tubuhnya lemah. Sedangkan secara mental, contohnya seseorang yang mudah tersinggung atau down ketika mendengar pembicaraan negatif tentang dirinya.
Ada 5 contoh situasi dalam kehidupan yang membuat sesuatu mudah rapuh:
1. Persahabatan atau hubungan yang dibangun atas dasar ketidakbaikan. Contoh: orang yang bersahabat karena sama-sama suka bergosip. Persahabatan seperti ini akan ringkih, mudah rapuh, bagai menanam bom waktu ketidakpercayaan.
2. Perkawinan yang hanya didasari pada cinta birahi, harta dan status sosial.
3. Orang yang hanya mementingkan citra tapi tidak dibarengi dengan membangun karakter dan kompetensi.
4. Kerjasama yang dibangun semata-mata karena kepentingan, bukan karena idealisme, tidak punya mimpi bersama.
5. Hidup tanpa rasa syukur. Hal ini akan membuat kita selalu didera rasa tidak puas, dan tidak bahagia. Hidup harus selalu disyukuri.
Keterangan:
-  Sifat rapuh pada diri seseorang, identik dengan ketidaknyamanannya dengan hal-hal sepele disekitarnya. Merasa tidak nyaman dengan dirinya, merasa dirinya ada dibawah orang lain.
- Sifat rapuh tidak berkaitan dengan karakter/kepribadian seseorang. Kepribadian merupakan pemberian dari Tuhan, tapi kunci dari kekokohan dan kekuatan jiwa bukan dari type kepribadian. Semua type kepribadian bisa menjadi kokoh/kuat, atau rapuh.
- Supaya menjadi orang yang kokh (tidak rapuh), kita harus mengetahui kunci kekokohan itu. Kunci kekokohan itu ada pada:
  • Percaya pada diri sendiri / kemampuan kita sendiri.
  • Membangun hubungan yang saling percaya dengan orang lain.
  • Percaya pada kebesaran Tuhan, bahwa Tuhan punya hukum alam sebagai cara untuk mengintervensi kehidupan kita. Hukum alam itu berlaku kepada siapapun dan dimanapun. Dengan percaya pada hukum alam Tuhan, maka kita akan tegar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar