Rabu, 18 Mei 2011

IQ Bukan Ukuran Mutlak Kecerdasan Manusia

Apa sesungguhnya esensi IQ (Intelligence Quotient)? Umumnya orang bangga kalau pernah ikut tes IQ dan tinggi hasilnya. Begitu juga orangtua yang merasa bangga jika anaknya tinggi hasil tes IQ nya. Itu boleh-boleh saja. Tapi ada 3 hal yang harus dicermati tentang IQ.
1. IQ bukan satu-satunya ‘ukuran mutlak’ kecerdasan manusia.
2. IQ bukan satu-satunya ukuran kecerdasan manusia, masih ada jenis kecerdasan lain.
3. Lebih berbahaya lagi jika anak yang IQ nya tidak tinggi dianggap tidak cerdas.
Apakah IQ? Dalam konsep kecerdasan berganda, atau kecerdasan majemuk, atau multipple intelligence, ada 8 area kecerdasan yang kita miliki. Tapi biasanya kita hanya memiliki 1 atau 2 kecerdasan yang menonjol, yaitu kecerdasan bahasa dan kecerdasan logika. Inilah yang sering dianggap sebagai IQ. Dengan kata lain, orang dengan IQ tinggi,  cerdas di 2 jenis kecerdasan itu.
Konsekuensinya, yang tidak tinggi pada 2 kecerdasan itu mempunyai kecerdasan di 6 kecerdasan lain, yaitu kecerdasan fisik, visual, musik, pribadi, sosial, dan kecerdasan alam. Akan salah besar jika menganggap orang dengan IQ tinggi pasti pandai dan sukses. Atau kalau IQ  tidak tinggi akan gagal dan tidak punya masa depan.
Banyak bukti yang menunjukkan bahwa orang yang cerdas diluar kecerdasan bahasa dan logika (IQ) bisa sukses. Orang dengan kecerdasan sosial tinggi misalnya akan punya relasi bisnis yang luas. Atlet yang punya kecerdasan fisik bisa sukses. Penyanyi kelas dunia punya kecerdasan musik yang menonjol.
Itulah konsep IQ. Perlakukanlah IQ sebagaimana mestinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar