Jumlah rejeki tak terduga yang saya terima ternyata jauh lebih besar dari yang saya duga. Jika cuma menduga, saya tak pernah menduga akan punya rumah. Sejak kecil saya kenyang berpindah-pindah dengan cara mondok. Bukan rumah yang kami sewa, tapi sekedar bilik kamar yang kami tempati bersama pemilik rumah. Hidup dengan cara seperti itu adalah hidup yagn serba peka, tertekan dan kehilangan kemerdekaan. Karena sudah biasa tertekan, membayangkan merdeka saja saya pernah enggan.
Hidup yang biasa saya jalani, itulah hidup yang saya duga akan senatiasa saya jalani. Dugaan ini ternyata keliru, karena kehidupan luar ternyata berisi ketidakterdugaan yang sangat banyak. Saking banyaknya saya tak sanggup untuk menduganya. Rejeki yang datang tak terduga, lebih tinggi nilainya. Ini mengagetkan, mencengangkan, dan menggembirakan. Kepada rejeki yang telah saya duga, sikap kita cenderung biasa saja.
Kota yang saya benci, sekarang saya cintai karena banyak memberi pelajaran. Sekolah yang saya duga bobrok, ternyata adalah sekolah yang memberi saya guru dan teman-teman terbaik. Pekerjaan yang saya jalani adalah pekerjaan yang dulu tidak saya bayangkan. Rumah yang saya tempati juga tak pernah terbayangkan. Begitu juga istri, teman dan kolega.
Ini bukan sekedar romantika kehidupan. Tapi ‘ketidakterdugaan’ itu jauh lebih banyak jumlahnya. Selama ini saya lebih mempercayai apa yang saya duga. Hal ini bukan tidak ada gunanya. Tapi dibandingkan dengan yang tak terduga, hasil dari yang diduga itu lebih sedikit. Kalalupun dugaan saya terlaksana, itu sedikti saja dari anugerah yang saya terima. Saya pernah menyangka seseorang itu dengki,tapi ternyata ia menjadi penolong saya. Saya pernah menyangka punya rumah itu sulit, tapi ternyata ada kemudahan.
Jumlah yang tak terduga nyaris tak ada batas. Jumlah dugaan itu terbatas, sementara yang tak terduga nyaris tak ada batas. Kalau dugaan itu sedikit, maka ketidakterdugaan akan menambahnya menjadi banyak. Kalau dugaan itu keliru, maka ketidaterdugaan akan membenarkan. Kalau dugaan itu bengkok, maka ketidaterdugaan akan meluruskan. Ia bekerja tanpa diminta. Itulah hukum yang penuh pemberian, yang selama ini banyak kita abaikan. Saya tidak menganjurkan anda untuk menghentikan dugaan, saya hanya ingin anda menambah satu lagi kebiasaan, yaitu memberi ruangan luas untuk hal-hal yang tak terduga.(Prie GS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar