Senin, 23 Mei 2011

Penerapan Neurosemantik Dalam Kehidupan Sehari-hari

Neurosemantik adalah struktur berfikir dalam melakukan suatu tindakan. Neorosemantik terfokus pada frame of mind atau mindset seseorang. Neurosemantik sering terdapat dalam kehidupan sehari-hari, namun sering tidak kita sadari, karena kita hanya menjalani berbagai kegiatan sebagai rutinitas.
Frame of mind sudah tertanam sejak seseorang ada di masa kecil, misalnya, sejak kecil dia ditanamkan bahwa “janji adalah hutang”. Maka sampai usia dewasa, ia akan meyakini bahwa janji adalah hutang, karena keyakinan itulah yang tertanam dalam mindsetnya.
Untuk mengetahui penerapan neurosemantik dalam kehidupan sehari-hai, kita perlu mempelajari pola fikir kita. Apa yang lebih banyak mendorong anda untuk melakukan sesuatu, dorongan dari pola fikir positif, atau dorongan dari pola fikir negatif?
Contoh:  Ada orang yang lebih senang melakukan 2 pekerjaan sekaligus. Ia lebih memilih untuk menunda pekerjaannya, jika hanya ada 1 pekerjaan saja. Hal ini merupakan tindakan yang negatif, karena yang ada dalam pola fikirnya adalah “menunda pekerjaan”.
Kita juga harus berhati-hati dalam berbicara kepada seseorang. Karena kata-kata yang anda ucapkan akan mempengaruhi frame of mind seseorang. Gunakanlah kalimat yang tidak melabel pribadi seseorang.
Contoh:
1.  “Saya perhatikan banyak pekerjaan anda yang tertunda?’
2.  “Anda orangnya suka menunda-nunda pekerjaan ya?”
  • Kalimat pertama tepat, karena masih bernada menghargai. Kalimat ini pada akhirnya akan menghasilkan pengakuan, dan keinginan seseorang untuk berubah.
  • Kalimat kedua tidak tepat, karena bernada menuduh, bahkan tuduhan langsung diarahan kepada personality nya. Hal ini akan membuat lawan bicara melabel dirinya sendiri sebagai orang yang suka menunda pekerjaan, dan ia akan benar-benar mempraktekkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar