Sabtu, 30 April 2011

Pohon yang Tumbang oleh Kekuatan kata-kata

Di suatu pulau ada cara unik untuk menebang pohon. Bila pohon yang akan ditebang terlalu besar untuk di potong dengan kapak, maka penduduk sekitar akan memaki-maki pohon tersebut. Dalam waktu 30 hari, pohon itu akan mati dan roboh dengan sendirinya. Secara teori mereka menggunakan  kata-kata untuk menebang pohon.
Kekuatan kata-kata sungguh luar biasa. Untuk itu gunakanlah kata-kata dengan bijak. Bertanggungjawablah pada mulut dan fikiran anda, agar membangun orang lain, memberi kekuatan, bukan menghancurkan. Bayangkan, jika pohon saja tumbang dengan kata-kata,apalagi anak anda, pasangan anda, atau bos anda. Gunakanlah kata-kata dengan bijak, karena kata-kata mempunyai kekuatan yang luar biasa.(Bambang Syumanjaya)

Mengapa Secret Of Word?

Secret of Word adalah untuk memahami isi perbincangan, karena ada rahasia dalam kata-kata.
Setiap hari kita berkata dan berucap. Perkataan dan ucapan itu kita lakukan secara spontan, baik secara sadar maupun tidak sadar. Kalaupun ada penyesalan yang muncul dari kata-kata yang telah diucapkan, maka kata-kata sebelumnya itu juga bersifat spontan.
Saat berbicara, sebenarnya kita sedang mengutarakan isi hati dan pemikiran kita. Ketika berbicara itulah pemikiran dan perasaan kita terungkap, dan bisa ditangkap oleh orang lain.
Suatu kata yang sama, tapi jika diucapkan oleh sejulah orang dengan cara, gaya dan ekspresi yang berbeda, maka makna nya bisa berbeda-beda.
Contoh: Ketika ditanya “apa kabar?” Jawaban orang akan bermacam-macam. Ada yang menjawab “baik” dengan mantap dan lantang. Ini menunjukkan bahwa ia memang sedang dalam kondisi baik-baik dan prima. Ada yang menjawab “baik” dengan nada yang cenderung menurun. Ini menunjukkan ia sedang tidak benar-benar baik. Ada juga yang menjawab “baik” dengan menarik panjang kata. Ini menunjukkan ia berharap untuk baik-baik.
Dari perkataan, kita bisa mengetahui latar belakang seseorang, dan bagaimana lingkungannya. Cara kita berkomunikasi akan menunjukkan ‘siapa kita’.
Misalnya: ada orang yang dalam berbicara sering menggunakan kata “saya” atau “kamu”. Atau “saya’ dan ‘anda”, dan sebagainya. Hal ini menunjukkan kebiasaan-kebiasaan yang ada pada seseorang, dan gambaran pergaulannya.
Contoh:
- orang yang sering berkata “saya akan coba”, akan menimbulkan keraguan pada lawan bicaranya. Kata tersebut juga menunjukan ia tidak total ingin melakukan sesuatu, kurang bersemangat, dan menunjukkan ia punya sifat ragu-ragu.
- Bandingkan dengan kalimat: “baik, akan saya lakukan”. Kalimat ini lebih menunjukkan adanya semangat.
- Ada orang sering menggunakan kata “mungkin”. Pada posisi tertentu, kata “mungkin” bisa menunjukkan respek/hormat pada yang diajak bicara. Tapi pada posisi yang lain, kata “mungkin” menunjukkan orang itu tidak pasti.
Berhati-hatilah dalam berkata. Sebisa mungkin pilih kata-kata yang terbaik. Karena seperti pepatah mengatakan, “Mulutmu harimaumu".

Pertanyaan Seputar Latar Pikir dan Frame Of Mind

- Bagaimana menghilangkan kerangka acuan memory akibat sering membayangkan kegagalan masa lalu? Ini senada dengan frame of mind. Pikiran kita mempengaruhi perasan kita, begitu juga sebaliknya, pikiran mempengaruhi perasaan kita. Keduanya berjalan simultan dan bisa saling mempengaruhi.
Contoh: Ketika sedang di kendaraan di jalan, kita berpikir tentang sate, maka kita menjadi lapar. Lapar datang kemudian setelah ada pikiran. Karena pikiran dan perasaan saling mempengaruhi, maka yang muncul duluan akan mempengaruhi.
Pikiran dan perasaan tidak kelihatan, tapi bisa diketahui melaui ucapan dan tindakan. Pikiran dan perasaan ada latar belakangnya atau frame of mind. Contoh: Seseorang menanamkan dibenaknya bahwa dirinya adalah orang yang doyan makan. Dengan demikian, jika cuaca mendung dia cenderung akan ingat makanan.
- Bagaimana menghilangkan kerangka acuan yang membelenggu akibat masa lalu? Rekaman masa lalu ada di memory. Rekaman memory sangat kuat. Memory merekam tanpa bisa kita hindari. Yang terjadi apakah kita berusaha untuk melupakannya. Ironisnya, kalau kita sengaja ingin melupakan sesuatu, maka kita akan mengingatnya.
Kita tidak bisa menghilangkan memory apapun. Yang bisa kita lakukan adalah melihat dengan sudut pandang yang lain, dan mencari apa pelajaran atau hikmah yang bisa diambil dari memory tersebut.
Masalah muncul ketika kita mempermasalahkan. Yang menjadi masalah adalah persepsi kita terhadap masalah itu sendiri.
- Apa beda latar pikir dengan akal atau pendapat? Latar pikir adalah background kita. Itu juga menjadi akal pikir kita atau pendapat kita.
Contoh: Saya ingin makan pisang goreng di tengah suasana pegunungan yang sejuk. Tapi kondisi saat ini tidak memungkinkan bagi saya. Latar pikirnya adalah “saya ingin makan pisang goreng di tengah suasana pegunungan”.  Selanjutnya yang terjadi adalah saya  mulai mencari akal, agar seolah-olah makan pisang goreng di tengah suasana pegunungan. Misalnya dengan makan pisang goreng di kamar dengan menyalakan AC. Ini adalah hasil efek dari latar pikir.
Latar pikir bisa menambah pikiran dan pendapat kita akan sesuatu, tapi bisa juga merubah pendapat kita akan sesuatu.
- Saya ingin membantu orang lain agar bisa sedikit membahagiakan orang lain. Kalimat ini menunjukkan sikap yang rendah hati. Frame of mind nya adalah “ingin membantu orang lain”. Visinya adalah ingin membahagiakan orang lain.
- Saya memimpin cabang sebuah perusahaan. Tapi keinginan saya untuk mencapai financial freedom belum juga tercapai? Keinginannya adalah mencapai financial freedom. Pertanyaannya, apa yang sudah dilakukan untuk mencapai keinginan tersebut, apakah sudah mulai melangkah untuk mencapai itu. Kalau belum, kapan akan mulai. Kalau sudah, langkah apa yang sudah dilakukan, apa actionnya.
Apa yang kita inginkan bukan hanya impian atau cita-cita yang kita tulis di atas kertas. Yang penting action apa yang akan kita lakukan.

Greeting

Dalam NLP, greeting atau salam adalah sebuh model komunikasi. Greeting adalah kalimat pembuka yang singkat, tapi penuh makna. Untuk itu, greeting harus diucapkan dengan tulus. Kalau tidak, greeting akan sia-sia. Greeting bisa dilakukan kepada individu, maupuan kepada khlayah ramai (audience).
Dalam mengucapkan greeting, kita harus benar-benar menghargai kodrat seseorang. Lakukan dengan kontak mata, intonasi suara, semangat, dan sesuaikan dengan suasana.
Bagi orang yang baru saling mengenal, greeting akan membantu merangkul teman bicara ke dalam pembicaraan, dan akan menentukan arah pembicaraan selanjutnya. Sedangkan bagi orang yang sudah saling mengenal, greeting bisa mengandung berbagai makna.
Bentuk greeting bermacam-macam, mulai dari yang sederhana, seperti “Selamat Pagi…”, sampai yang serius, seperti ucapan untuk moment atau acara khusus.
Greeting yang kita ucapkan, dapat menunjukkan kepribadian, serta kondisi hati dan pikiran kita. Contoh, greeting “Senang sekali bertemu dengan Anda..” menunjukkan bahwa kita ingin berkenalan, berbicara lebih lanjut, atau bersahabat dengan yang bersangkutan.
Greeting juga bisa menjadi ‘opening frame’. Tentukan dulu suasana yang ingin diciptakan,  setelah itu tentukan greeting. Misalnya suasana yang dibangun adalah suasana yang serius, maka greeting juga serius, jika suasana santai, greeting juga santai, dan seterusnya.
Jangan lupa, sertakan body language pada saat memberikan greeting. Ketika kita berkomunikasi, 45% adalah komunikasi verbal, dan 55% nonverbal. Body language akan membantu menguatkan kata-kata yang diucapkan.
Greeting “Selamat Pagi..” yang diucapkan dengan suara datar, dan tanpa body language akan terdengar hambar tanpa makna. Dipastikan respon yang akan diterima juga tidak akan maksimal.
Berbeda dengan greeting “Selamat Pagi..” yang diucapkan dengan semangat, senyum, dan body language yang baik. Maka respon yang diterima juga akan baik dan semangat.

Bercermin Dari Prilaku Orang Lain Kepada Kita

Suatu hari saya mengeluh, “Kok begitu ya? sekarang kalau sama si A saya tidak nyambung komunikasinya, tidak ada chemistry. Dulu sih tidak, tapi sejak  jadi pejabat, dia jadi dingin dan tidak bersahabat”.
Istri saya menjawab, “Mungkin ia terpengaruh cerita si B tentang kamu, si B kan tidak suka sama kamu”.
Namun perbincangan berhenti, karena mendadak saya terprogram untuk introspeksi. Untuk mengetahui hasil komunikasi kita adalah dengan melihat respon orang yang kita ajak berkomunikasi. Jangan-jangan prilaku mereka terhadap kita adalah respon mereka terhadap prilaku kita. Jangan-jangan kita yang  egonya tinggi sehingga berharap mereka berprilaku seperti yang saya inginkan. Kalau kita kaku atau jaim, maka mereka akan merespon hal yang sama. Buktinya mereka juga punya lingkungan yang bisa menerima mereka seperti itu bukan?
Saya tersadar untuk menghentikan peta internal dan me-nolkan persepsi. Tidak nilai apapun dulu untuk melihat fakta-fakta. Untuk menjawab hal itu, saya perlu merubah formula kimia sosial kepada mereka. Jangan berharap orang lain berprilaku seperti yang kita harapkan. Itu namanya memaksakan peta internal kepada orang lain. Kalau itu kita lakukan, kebanyakan kita akan kecewa.
Kuncinya adalah menerima. Kita tidak bisa meminta orang lain berprilaku seperti yang inginkan. Tapi kita bisa mempengaruhi prilaku mereka  dengan merubah prilaku kita sendiri. Dalam arti memperbaiki dan menyesuaikan  diri dengan mereka tanpa takut kehilangan jati diri.  Untuk itu butuh tenaga dan keberanian untuk keluar dari comfort zone.(Prasetya M Brata)

Apa Kata Survey /Statistik Soal Kecerdasan Emosional ?

Selama ini selalu dikatakan: “IQ berpengaruh 20 % terhadap sukses Anda, tetapi 80 % karena EQ Anda”.
Benarkah demikian? Survey/Statistik bisa mengandung 3 kebohongan, yaitu lies, damn lies, and statistic.Statistik bisa dipesan hasilnya, statistik bisa diubah-ubah tergantung interpretasinya, tapi kalau orang tidak mau tahu soal statistik, berati dia belum cukup passion dibidangnya.
Riset 500 organisasi dunia menyebutkan, karyawan dengan skor EQ tinggi berpeluang karir lebih cepat 3 kali, dan biasanya dipercaya menempati posisi kunci. Untuk itu, kalau mau cepat naik karir, tingkatkan EQ! Mengapa? Karena EQ mengandung L-Factor (Likeability Factor), sehingga bos tidak merasa terancam, faktor resiko lebih sedikit (bisa merangkul semua orang), future expectation (lebih bisa menghandle manusia).
Center for Creative Leadership dalam hasil risetnya menyebutkan, hancurnya karir para eksekutif puncak adalah bukan soal strategi bisnis, tapi kurangnya EQ. Contoh:
- Carly Fiorina, CEO Compaq. Media (CNBC) mengatakan bahwa dia terlalu sibuk memoles diri didepan wartawan, dan lupa dengan perusahaan. Dia juga dinilai egois karena gajinya tinggi tapi karyawannya dipangkas.
- Henry Frick, bapak baja Amerika. Dia sangat benci serikat buruh, sampai-sampai dia memutuskan bertindak dengan kekerasan. Akibatnya6 orang tewas. Dia sendiri ditikam dan ditembak tapi masih bisa diselamatkan.
Multinational Insurance Company dalam hasil risetnya menyebutkan, agen dengan EQ rendah menjual 54.000 US$, sedangkan agen dengan EQ tinggi menjual 114.000 US$, plus complain yang lebih rendah.  Mengapa demikian? Makin lama penjualan sifatnya makin personal dan emosional, orang semakin ingin diperlakukan secara spesial.
Bagaimana solusinya?
Buat diri sendiri untuk:
- Menyadari
- Melakukan tes
- Membaca
- Mengembangkan diri.
Buat organisasi untuk:
- Merekrut (memasukkan tes-tes yang terkait dengan komponen EQ)
- Melatih (training)
- Memperkenalkan (membacakan atau memperdengarkan)
- Membiasakan (meeting, sharing)
- Mengapresiasikan (bahwa unsur-unsur EQ juga menjadi penentu kesuksesan).(Anthony Dio Martin)

Liability Factor

Liability Factor (L-Factor) diperlukan untuk mendukung sukses Anda. L-Factor merupakan faktor yang membuat orang lain tertarik, bersimpati dan senang kepada Anda.
Contoh dari Primal Leadership:
- Orang yang menyenangkan lebih disukai untuk diajak berbisnis.
- Pelanggan lebih senang membeli dari penjual yang menyenangkan.
Pengaruh L-factor di tempat kerja: Bos akan lebih memilihnya untuk sharing ide atau proyek, diajak terus oleh bos, lebih akan dipromosikan.
Ada 4 area penting yang mempengaruhi L-Factor Anda:
1. Friendliness (Keramahan)
2. Relevance (Koneksi)
3. Empati (Kepekaan)
4. Realness (Ketulusan)
Tips meningkatkan L-Factor:
- Positif dan Tersenyum: Jangan banyak mengeluh
- Tidak melabel dan menghakimi orang
- Tebuka: Terbuka pada ide, orang atau hal baru. Lawannya adalah defensif, terutup
- Membangkitkan level kepercayaan orang: Tidak membicarakan orang lain
- Aman untuk mengungkapkan ketidaktahuannya: Tidak sok tahu atau sok menasehati
- Keluar dari kepompong ego: Berusaha untuk empati dan paham dengan orang lain
- Menciptakan kesamaan: Terus menerus mencari kesamaan dengan orang lain
Ciri-ciri L-Factor rendah:
- Terus menerus merasa dirinya paling tahu
- Terus menerus berbohong supaya disukai
- Bericara di depan dan di belakang lain
Jika L-Factor rendah seseorang tidak punya banyak teman dan sahabat, teman untuk berbagi kegiatan, orang tidak suka ngobrol berlama-lama dengannya.(Anthony Dio Martin)

Tingkatkan L-Factor Untuk Mendukung Sukses Anda

L-Factor (Likeability Factor) adalah faktor yang membuat orang merasa nyaman, merasa senang berhubungan dengan kita. L-Factor yang baik mendukung karir Anda, sebaliknya L-Factor yang rendah akan ‘merampas’ karir Anda.
4 L-Factors: Keramahan, Koneksi, Kepekaan, Ketulusan
7 Tips Meningkatkan L-Factor:
1. Positif dan tersenyum.
2. Tidak melabel dan menghakimi.
3. Terbuka. Terhadap ide dan masukan orang.
4. Membangkitkan level kepercayaan orang.
5. Aman untuk mengungkapkan ketidaktahuan. Orang tidak merasa bodoh untuk bertanya kepada kita.
6. Keluar dari kepompong ego kita. Arahkan energi keluar
7. Menciptakan kesamaan dengan orang lain. Orang akan merasa nyaman dengan orang yang punya kesamaan dengan dirinya.
Jawaban Pertanyaan:
- Bagaimana menyikapi teman dekat yang menjadi atasan? Jagalah respek terhadap dia dan tunjukkan bahwa Anda mendukung dia. “Never outshine the master!” (jangan berusaha melebihi dia, apalagi kalau dia pimpinan kita). Dia akan lebih membantu kita.
- Bagaimana pengaruh pengalaman dan agama terhadap L-Factor? Dengan pendalaman religius, ketulusan kita akan lebih terpancar. Hubungan EQ dan SQ sangat erat. Bahkan sebaiknya dulukan SQ.
- Bagaimana dengan orang yang iri, dengki dan dendam? Iri adalah sumber kejahatan dan dosa. Alihkan energi iri dan dengki dengan meningkatkan kemampuan, prestasi dan karir kita untuk menjadi lebih hebat dari dia. Bukan dengan menjegal atau menggosipkan dia. Ronald Reagan berpesan:”You can
accomplish much if you don’t care who gets the credit” ( Anda akan mencapai banyak hal kalau kamu tidak peduli siapa yg mendapat pujian).
- Bagaimana menyikapi orang yang tidak suka dengan kita? Sudah umum kalau tidak semua orang suka akan sesuatu atau seseorang. Kita bisa stres kalau mengharapkan semua orang ‘harus’ suka kepada kita. Namun begitu, jangan pernah berhenti untuk menaikkan L-Factor kita. Selama hati kita damai, biarkan
saja kalau ada orang yang tidak suka, jangan pernah berputus asa. Pada akhirnya sikap kita yang baik yang akan mengubah dia.
Mengelola Emosi selagi turun (down) ada 2:
1. Dari diri sendiri, dari pikiran kita. Ini sangat ampuh disaat down. Pikirkan hal hal yang positif, balikkan situasi menjadi positif. Misalnya: Selagi macet, daripada kesal, toh masih macet juga, lebih baik menikmati macet dengan melihat hal hal disekitar kita.
2. Dari luar diri (orang lain). Pinjam mesin orang lain. Memperoleh masukan dan motivasi dari orang lain. Kalau kita punya L-Factor yang tinggi, pasti banyak yang membantu kita.(Anthony Dio Martin)

How To Manage Your Bos With EQ

How to manage your bos with EQ perlu dilakukan oleh setiap karyawan, dalam rangka menciptakan hubungan yang baik  dengan atasan. Namun hal itu sering dikonotasikan negatif sebagai upaya ‘menjilat’ atasan. Padahal mengelola hubungan dengan bos sangat penting, mengingat bagaimanpun bos adalah pihak yang menentukan karir kita.  Mengerjakan tugas sesuai jobdesk saja tidak cukup. Hal itu perlu dilengkapi dengan adanya hubungan baik dan sehat antara karyawan dengan atasan.
Ada 4 prinsip yang perlu diketahui dalam mengelola hubungan dengan bos.
1. Bos selalu benar. Pendapat itu bukan tanpa alasan. Ada 3 makna yang terkandung dalam pendapat tersebut, yaitu:
- Jangan salahkan bos
- Jangan pojokan bos
- Jangan mengalahkan bos
2. Bagaimana mengelola pekerjaan sehari-hari. Ada 5 hal yang perlu dilakukan karyawan dalam melakukan pekerjaan. Kelima hal itu disebut/disingkat KITAB:
- Knowledge. Lakukan pekerjaan pada level anda tidak perlu lagi diawasi.
Integritas. Buat bos percaya dengan sikap dan etika kerja anda.
Tuntas. Lakukan sesuatu sampai tuntas sesuai yang anda janjikan
Antisipatif. Lakukan antisipasi dalam pekerjaan. Contoh:  Ketika bos minta paku, bawalah pula palu. Ketika bos minta data, siapkan pula analisa.
Beri laporan tentang pekerjaan anda. Buatlah bos mengetahui pekerjaan anda dan apa yang sudah anda lakukan.
3.Type bos berbeda-beda. Jangan perlakukan mereka dengan cara yang sama. Ada 2 jenis bos, yaitu:
- Bos berorientasi pekerjaan. Suka bicara tentang laporan pekerjaan, bekerja hingga melewati jam kantor, punya ide baru, seang bicara hasil.
- Bos berorientasi orang/individu. Bos dengan type ini lebih cenderung ingin tahu tentang sosok seseorang, apa yang terjadi, perkembangan secara individu, dan tidak suka dilangkahi, dan suka gaya-gaya gosip.
4. Mencari pintu masuk yang tepat untuk berkomunikasi diluar masalah pekerjaan. Identifikasi bos anda dengan prinsip FORMAT:
- Familiy. Senang diajak bicara tentang keluarga
- Ocupation. Senang diajak bicara tentang kegiatan lain atau rekreasi
- Religius. Senang diajak bicara tentang hal-hal yang religi
- Ambision. Senang diajak bicara tentang ambisi dan target
- Thing he/she likes. Senang diajak bicara tentang hoby dan kegemaran.
Puisi tentang “Perbedaan antara anda dan bos”
Kalau anda butuh waktu lama berarti anda lamban. Kalau bos butuh waktu lama berati sedang memikirkan sesuatu secara mendalam.
Kalau anda tidak mengerjakan sesuatu berarti anda malas. Kalau bos tidak mengerjakan sesuatu berarti sedang sibuk.
Kalau anda bertahan pada pendapat anda, berarti anda keras kepala. Kalau bos bertahan pada pendapatnya, berarti itu adalah ketegasan.
Kalau anda tidak mengikuti aturan berarti anda tidak tahu aturan. kalau bos tidak mengikuti aturan berarti sedang mencoba lebih kreatif.
Kalau anda keluar kantor berarti anda malas. Kalau bos keluar kantor berarti sedang ada urusan bisnis.
Kalau anda minta izin anda dicurigai ada interview. Kalau bos izin berarti sedang ada urusan penting.
Kalau anda berbuat salah berarti anda idiot. Kalau bos berbuat salah, “bos kan cuma seorang manusia”(Anthony Dio Martin)

Mengenali dan Menggunakan Bahasa Cinta

Bahasa Cinta yang biasa kita kenal adalah I Love You. Tapi tahukan Anda bahasa cinta yang lain? Bahasa cinta setiap orang tidak sama.
Ada 5 bahasa yang digunakan:
1. Waktu yang berkualitas. Orang yang suka menghabiskan waktu bersama orang yang disayang, bahasa cintanya adalah waktu yang berkualitas. Tapi yang harus diingat disini adalah kualitas bukan kuantitas.
2. Menerima hadiah. Orang yang suka menerima hadiah, belum tentu bahasa cintanya menerima hadiah. Siapa sih yang tidak suka menerima hadiah? Tapi jika seseorang merasa lebih dicintai saat menerima hadiah, berarti itu memang bahasa cintanya.
3. Sentuhan fisik. Orang yang suka dipeluk atau digenggan tangannya bahasa cintanya adalah sentuhan fisik. Hal-hal kecil seperti sekilas menggenggam tangan ketika sedang menyebrang jalan akan menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
4. Kata-kata pujian. Orang yang langsung melambung ketika dipuji, bahasa cintanya adalah kata-kata pujian. Ia akan senang sekali jika dihujani kata-kata manis setiap hari.
5. Pelayanan. Orang yang merasa melambung jika dibantu orang lain, bahasa cintanya adalah pelayanan. Pelayanan bisa berupa bantuan atau pertolongan.
Ada 2 cara  untuk mengetahui Bahasa Cinta kita, yaitu dengan mengetahui:
1. What do i complain about the most?
2. What do i request most often?
Ada 2 cara untuk mengetahui Bahasa Cinta seseorang (pasangan):
1. Perhatikan bagaimana dia mengungkapkan kasih sayangnya kepada Anda, karena kemungkinan itulah bahasa cinta dia.
2. Coba ‘berbicara’ dengan bahasa cinta. Belajar mengungkapkan kasih sayang kepadanya dengan bahasa cinta dia, bukan hanya bahasa cinta Anda.
Hal-hal yang perlu diwaspadai dalam menjaga cinta adalah CINTA:  Curiga, Intrik, Narsis, Tamak, Angkuh.
“Kalau cinta ibarat tangki air yang perlu Anda isi setiap hari, maka seberapa penuhkah isi tangki cinta yang Anda berikan kepada orangtua, pasangan, anak, maupuan saudara-saudara Anda? Jaga dan rawatlah tangki cinta kita selalu!”(Anthony Dio Martin)

Under Value

Under Value adalah sifat cenderung memberi nilai atau angka yang rendah ketika melakukan penilaian terhadap hal-hal disekitar kita. Sikap ini merupakan kecenderungan banyak orang. Sebuah sikap yang salah, karena kita baru akan merasa berharganya sesuatu ketika kita kehilangan sesuatu itu.
Kenapa kecenderungan Under Value itu ada? Hal itu disebabkan manusia sangat tergantung pada situasi dan kondisi yang sedang dihadapi pada saat itu. Misalnya, kalau sedang bertengkar dengan pasangan atau teman, kita cenderung ingat pada hal-hal yang negatif saja dari pasangan atau teman kita itu. Sikap Under Value juga membuat penilaian yang kita berikan kepada apa yang kita miliki cenderung rendah.
Ada 5 hal yang sering dianggap remeh (Under Value):
1.Kita cenderung under value terhadap apa yang sudah kita miliki. Sedangkan terhadap apa yang belum kita miliki cenderung over value.
2. Kita cenderung under value terhadap hal-hal yang sudah lama. Sedangkan terhadap hal-hal yang baru cenderung over value. Hal-hal yang sudah lama itu bisa berupa barang/benda, konsep, program, dan sebagainya.
3. Kita cenderung under value terhadap sesuau yang dekat. Sedangkan terhadap sesuatu yang jauh cenderung over value. Misalnya, kebiasaan bertemu dengan orang-orang penting akan menciptakan kedekatan. Hal itu bisa menimbulkan under value. Hal ini perlu diwaspadai karena kita bisa kurang apresiasi. Kita sibuk ber-SMS, atau BBM ria dengan orang yang jauh,  dan mengabaikan orang yang ada didekat kita.
4. Kita cenderung under value terhadap hal-hal yang mudah. Hal-hal yang kita peroleh dengan mudah seringkali tidak atau kurang kita hargai. Misalnya anak orang kaya yang memperoleh segala sesuatu dengan mudah, tidak masalah jika kehilangan sesuatu. Berbeda dengan anak miskin, yang akan merasa sangat kehilangan.
5. Kita cenderung under value terhadap sesuatu yang kita anggap hak kita. Ada yang mengganggap segala sesuatu di dunia adalah haknya, shingga ia kurang berterima kasih dan bersyukur. Padahal semua itu bukan hak, melainkan hadiah yang harus disyukuri. Untuk itu, mari kita perlakukan rahmat yang terjadi pada kita sebagai hadiah dari Yang Maha Kuasa.
Supaya kita bisa memberikan value dengan benar, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Kita harus memperhatikan, bukan sekedar melihat. Kita hanya bisa melihat sesuatu itu bagus kalau  kita memperhatikan, dan membuka matahati.
2. Tambahkan skor pada apa yang kita miliki saat ini. Tambahkan dengan nilai minimal 2.
3. Bayangkan kalau sesuatu itu sudah tidak ada lagi, atau sudah tidak kita miliki lagi. Apakah itu harta benda kita, pekerjaan kita, orangtua kita, dan sebagainya.(Arvan Pradiansyah)

Jodoh

Berbicara tentang jodoh sering dikaitkan hanya dengan masalah percintaan. Padahal sesungguhnya jodoh berkaitan dengan banyak hal, seperti pertemanan, pekerjaan, bisnis, dan sebagainya.
Dalam hidupnya, manusia selalu mencari jodoh dalam hal apapun. Karena manusia diciptakan berpasangan-pasangan dalam hal apapun. Ada siang ada malam. Ada matahari ada bulan. Ada bumi ada langit. Ada pria ada wanita. Ada penjual ada pembeli. Jodoh adalah sebuah keniscayaan.
Jodoh ada rumusnya yang berasal dari ilmu sosial berupa teori sosial exchange:
- Orang senantiasa memperoleh teman yang sepantasnya,  yang nilainya sama. Jodoh kita pasti seimbang dengan kita. Tidak mungkin ada orang yang berjodoh dengan orang yang tidak seimbang, karena itu melawan hukum alam. Kalau ada
yang merasa jodohnya tidak seimbang, pasti ada sesuatu yang salah. Hidup ini adalah sebuah pertukaran. Ketika berhubungan dengan orang lain, manusia akan mencari yang sepadan, apakh itu pasangan hidup atau teman.
- Manusia selalu mencari yang nilanya sama. Seseorang juga tidak bisa curang dalam meniali dirinya. Misalnya nilai kita 6, tapi kita ingin mendapat yang nilainya 8,  tidak bisa! Untuk itu seseorang akan mendapat yang sepadan dengan dirnya. Namun terkadang manusia memang hanya melihat “yang terlihat” saja. Misalnya orang sering menilai pasangan suami istri yang janggal atau tidak sepadan. Padahal diluar pandangan orang itu, ada kalkulasi tertentu yang menjadikan pasangan itu sepadan.
- Untuk mendapat jodoh (dalam hal apapun) yang nilainya tinggi, maka kita harus meningkatkan kualitas diri. Sering kita berdoa/meminta pada Tuhan agar diberikan sesuatu yang nilainya 9. Tapi bagaimana dengan dirinya sendiri? Berapa nilainya?
Kenapa orang tidak/belum mendapatkan jodoh?
1. Karena pilihan
2. Karena overvalue terhadap dirinya (terlalu menilai tinggi diri sendiri), atau over value (terlalu rendah diri)
Bagaimana dengan perceraian dan perselingkuhan? Ketika menikah sebuah pasangan pasti sepadan. Namun sepadan itu bukanlah sesuatu yang permanen, melainkan sementara. Mengapa? Setelah menikah, harusnya sebuah pasangan growing together (tumbuh bersama). Pasangan suami istri harus tumbuh bersama. Masing-masing harus mengikuti ritme pertumbuhan pasangan agar seimbang.(Arvan Pradiansyah)

Apakah Hidup Ini Adil

Banyak orang beranggapan bahwa hidup ini tidak adil. Dalam fakta-fakta yang terjadi disekitar kita, kita memang banyak melihat ketidakadilan,  orang jujur malah hancur, orang yang baik malah susah, sebaliknya orang yang berbuat tidak baik malah sejahtera, dan orang yang beruat curang malah menang.
Beranggapan bahwa hidup tidak adil akan mengakibatkan ketidakbahagiaan. Hal itu bisa membuat kita cenderung keluar dari lingkaran kebaikan. Kita tidak akan menemukan apa yang kita cari dalam hidup ini , yaitu kebahagiaan sejati.
Hidup ini adil, karena  diciptakan oleh Tuhan yang maha adil. Sedangkan dunia  bisa tidak adil, karena di dalam dunia bukan cuma Tuhan yang berperan tapi juga manusia.
Manusia sering tidak memahami hukum alam. Hukum alam adalah sesuatu yang pasti. Orang yang melakukan kebaikan akan mendapat kebaikan, begitu juga orang yang melakukan keburukan akan mendapat keburukan. Tapi kapan terjadinya, ada time of respon, ada tenggat waktu, ada jarak.
Ada 4 faktor yang membuat munculnya anggapan bahwa hidup ini tidak adil:
1. Karena hanya melihat akhirnya saja.
Misalnya, kita mempertanyakan mengapa seorang penyanyi dibayar mahal hanya untuk menyanyikan beberapa buah lagu?. Kita tidak melihat proses yang ia lalui untuk menjadi/mencapai seperti itu. Kita hanya melihat hasil akhirnya saja.
2. Karena tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, hanya melihat luarnya saja.
Misalnya, kita melihat rumah tangga seseorang sangat harmonis, padahal pasangan tersebut sedang mencari cara agar tidak bercerai. Kita melihat keluarga kerajaan hidup enak dan bahagia. Padahal belum tentu. Ingat Lady Diana, ia menderita bulimia kaerna stres, hidupnya pun berakhir dengan tragis.
3. Karena hanya melihat apa yang terjadi di jangka pendek. Cerita belum selesai tapi kita sudah menyimpulkan.
Misalnya, kita menganggap orang yang korupsi jadi kaya, kalaupun dihukum ringan.  Cerita belum selesai. Jangan cepat-cepat menyimpulkan bahwa koruptor itu sudah menjadi pememang. Walau selamat dari hukum manusia (formal konsekuensi), tapi sepanjang hidupnya dia akan melekat dipandang sebagai koruptor.
4. Karena tidak bisa membedakan apa yang disebut “formal konsekuensi” dengan “natural konsekuensi”. Formal konsukensi adalah hukum dari manusia, sedangkan natural konsekunesi adalah hukum dari alam.
Misalnya, karyawan yang berbuat curang tidak mendapat sanksi dari atasannya, atau pasangan suami istri ada yang selingkuh tapi didiamkan saja oleh pasangannya. Kita tidak melihat adanya formal konsekuensi dalam contoh tersebut, tapi percayalah natural konsekuensi akan terjadi karena ada ‘tangan’ Tuhan disana.
Percayalah bahwa hidup ini adil, karena diciptakan oleh Tuhan yang maha adil. Dan Tuhan melengkapinya dengan hukum alam. Bukalah hati dan pikiran untuk melihat hukum alam tersebut.(Arvan Pradiansyah)

Rabu, 27 April 2011

Brain Capital

Banyak pimpinan perusahaan mengeluh kenapa investasi Sumber Daya Manusia di perusahaan tidak berjalan dengan efektif. Karyawan, top manajemen, supervisor, staf dan sebagainya. Padahal mereka sudah ikut seminar, workshop,pelatihan, outbond dan lain-lain, namun tidak membawa efek besar untuk mendorong kinerja produktifitas perusahaan. Investasi untuk SDM itu menguap begitu saja.
Seorang manajer yang mengikuti seminar berharap yang didapatnya dari seminar akan lansung dapat diterapkan menjadi solusi perusahaan. Tapi itu tidak mungki. Tanpa bermaksud merendahkan seminar dan para pembicara nya, kita tahu bahwa mereka belum tentu mengetahui  bidang bisnis atau tantangan suatu perusahaan. Bisa jadi pembicara seminar bukan praktisi bisnis. Dengan kata lain ilmu pengetahuan dan pengalaman dari seminar tidak bisa langsung diterapkan menjadi solusi di tempat kerja.
Ilmu pengetahuan itu perlu diolah kembali, diadaptasi kembali, dan difikirkan kembali dengan kasus-kasus yang relevan dengan pekerjaan sehari-hari. Untuk itu butuh kemampuan berfikir kreatif. Bila ingin meningkatkan kinerja perusahaan harus dimulai dari peningkatan efektifitas pribadi, Ini bisa meningkat jika kita tidak hanya menguasai apa yang perlu dipikirkan/what to think, tapi juga how to think.
Untuk itu kita perlu membekali diri dengan brain management. Dengan menguasai manajemen otak, kita akan mengetahui bagaimana cara berfikir yang lebih baik, menyerap informasi yang lebih baik, mengelola informasi itu menjadi lebih berguna, dan mensinergikan informasi menjadi ide yang briliant .
Saat ini SDM bukan lagi aset utama perusahaan. Its not human capital anymore. Sekarangadalah brain capital atau sumber daya otak. Yang mampu berfikir akan mengalahkan banyak orang yang tidak mampu berfikir. So, wellcome to the brain capital!utanto (sutanto W)

Melahirkan Ide Kreatif

Banyak orang yang merasa dilahirkan menjadi orang yang tidak kreatif, tidak mampu melahirkan ide baru yang briliant, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia kerja. Hal  itu tidak benar, karena sumber kreatifitas dimiliki semua orang, yaitu otak.
Salah satu cara ampuh untuk mendapatkan ide baru adalah melalui curah pendapat atau brain storming.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan brain storming, terutama tentang dari sisi manajemen  otak yang luput ketika anda melakukan brain storming.
- Apakah sudah sesuai dengan sifat cara kerja otak.  Jika kita memasukkan informasi , informasi akan menghasilkan asosiasi fikiran yang lain.  Contoh: kata “ Bangsa Indonesia”,  yang ada dibenak anda ada antara lain: Sabang Merauke,  wajah presiden, Bendera Merah Putih, Burung Garuda. Jika berhenti pada gambar Burung Garuda, maka anda akan terasosiasi  pada Bhineka Tunggal Ika , sayap terbang, ikon partai politik dan sebagainya. Dengan demikian asoiasi anda adalah tidak terbatas. Itulah  embrio ide kreatif anda.
- Aturan dalam melakukan brain storming yang sesuai dengan prioritas manajemen otak adalah:
1. Yang lebih penting adalah kuantitas ide, bukan kualitas ide
2, Setiap pendapat tidak boleh dikritik. Kritik berarti langsung menghakimi dengan otak kiri anda. Ide yang tidak bermutu bisa menjadi ide yang briliant.
3. Gulirkan ide-ide yang timbul. Jika ada peserta yang punya usul, kejar terus konsekuensi dari ide itu. Walau mungkin tidak masuk akal, namun bukantidak mungkin usulan itu bisa menjadi solusi.utanto Windura)

Type Pembelajar Kinestetik

Ciri-ciri orang dengan type pembelajar kinestetik adalah:
- Sering melakukan aktifitas fisik ringan saat berfikir atau bekerja. Misalnya menggerak-gerakkan pulpen, atau menggerak-gerakkan kaki.
- Saat berbicara atau meyakinkan lawan bicara, sering menyentuh pundak atau kaki lawan bicara.
- Mudah mengingat sesuatu jika sambil menggerak-gerakkan tubuhnya, seperti menjentikan jari.
- Lebih suka trial and error saat mencoba barang elektronik baru.
- Suka berolahraga atau atau kegiatan fisik.
- Saat berfikir gerakan bola matanya cenderung ke bawah, artinya dia sedang mengakses sebuh perasaan atau melakukan pembicaraan internal dengan dirinya.
- Saat bericara intonasi suaranya cenderung berat, dan sering berhenti ditengah bicara.
- Tulisan tangan kurang bagus.
Bagi orang dengan type pembelajar ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
1. Pastikan ruang belajar atau kerja anda leluasa, dan gunakan kursi putar, karena anda butuh bergerak saat berkegiatan
2. Perbanyak frekuensi break untuk menghilangkan sumbatan ide
3. Beri aksesoris ruangan dengan gambar yang sedagn bergerak, seperti mobil yang sedang menikung di jalan
4. Gunakan mind map, untuk mengakomodasi semua type pembelajar

Personal Learning Style

Jika kita baru membeli handphone, agar bisa mengoperasikannya ada 3 cara yang umumnya kita lakukan, yaitu:
1. Membaca buku manual/buku petunjuk
2. Bertanya pada penjual hp atau teman yang mempunyai hp sejenis
3. Langsung coba-coba
Dari tiga cara itu, mana yang anda lakukan? Apa yang anda lakukan, mencerminkan gaya belajar dominan anda.
Gaya belajar dominan sendiri dibagi dalam 3 type, yaitu ;
1. Type pembelajar visual. Type ini mengandalkan yang dapat dilihat secara visual. Pada contoh kasus hp baru, ia memilih untuk membaca buku manual.
2. Type auditorial/audiolearner. Type ini mengandalkan yang dapat didengarnya. Pada contoh kasus hp baru, ia memilih bertanya.
3. Type kinestetikal. Type ini mengandalkan perasaan atau praktek langsung. Pada contoh kasus hp baru, ia memilih untuk coba-coba.
Pengetahuan  tentang type gaya belajar ini akan menentukan satu kecenderungan moda komunikasi anda, lingkungan belajar atau pekerjaan yang cocok untuk anda, serta teknik berkomunikasi dan bernegosiasi dengan orang lain.

Apakah Pekerjaan Anda Sudah Sesuai dengan Buku Manual Otak Anda ?

Apakah pekerjaan anda saat ini sudah sesuai dengan buku manual otak anda? Penggunaan buku manual otak akan membantu anda dalam memilih karir yang sesuai dengan kepribadian anda. Dengan mengetahui buku manual otak, anda sudah bisa memastikan 2 hal:
1. Pekerjaan apa yang sebenarnya cocok dengan karakterisitik buku manual otak
2. Memastikan apakah pekerjaan anda saat ini sudah sesuai dengan buku manual otak
Ada3 unsur buku manual otak yang hars anda diperhatikan.
1. Gaya belajar dominan, atau media otak berkomunikasi  yang paling dominan.
2. Kecerdasan berganda, majemuk, atau multiple intelijent (anda dominan cerdas di aera mana)
3. Kecerdasan kepribadian atau type kepribadian yang anda miliki.
Setelah memperhatikan ketiga unsur itu,lakukan hal-hal berikut:
- Bedah deskripsi tugas atau Job desk dari pekerjaan anda sekarang (atau nanti).
- Cari, buku manual  otak seperti apa yang secara ideal dituntut oleh pekerjaan tersebut.
- Cocokkan karakteristik buku manual otak dengan apa yang dituntut secara ideal oleh jobdesk anda.
Contoh: Orang yang mempunyai gaya belajar manual, akan mengalami kesulitan jika berkarir di bidang accounting, karena bidang accounting memerlukan gaya belajar visual, seperti mengamati angka, perhitungan, dan laporan keuangan. Berkarir di bidang accounting memerlukan ketelitian, sedangkan oragn dengan gaya belajar manual cenderung kurang teliti.(Sutanto Windura)

Your Brain Lika a Sleeping Giant

Otak anda seperti raksasa yang sedang tidur. Potensi dan kapasitas otak kita sangat luar biasa, namun otak kita juga masih tidur. Kita belum menggunakan seluruh kehebatan otak. Kita baru menggunakan kurang dari 1 % dari seluruh kapasitas dan potensi otak. Tahukah anda bahwa kalau kita bisa menggunakan 8 % saja, maka kita bisa menjadi profesor di 8 cabang ilmu yang berbeda-beda, dan bisa menguasai 18 bahasa asing. Otak didisain untuk belajar dan makan ilmu, kalau tidak, maka mansuia sudah punah sejak puluhan ribu tahun lalu. Kemampuan belajar dan adaptasi otalah yang membuat kita mampu bertahan hidup, dan sangggup menguasai alam.
Pertanyaannya sekarang adalah, jika otak dirancang untuk selalu belajar, mengapa kadang belajar begitu sulit? Kita pasti pernah mengalami lupa, sulit konsentrasi, dan sulit memahami pembicaraan lawan biacara, dan lain-lain. Itulah akibat dari miss management otak. Otak memiliki kemampuan super, dan punya kemampuan berjuta kali dari komputer canggih. Yang perlu diketahui adalah bagaimana cara menggunakannnya. Untuk itu kita peru mengetahui buku manual otak, agar kita dapat menggunakan yang terbaik dari otak kita.(Sutanto Windura)

Miss Management Otak dan Management Otak

Miss management otak adalah ketidakmampuan mengelola kinerja otak, dan mengeluarkan yang terbaik dari otak kita. Ciri-ciri terjadinya miss management otak antara lain; mudah lupa, sulit  konsentrasi, susah menangkap pembicaraan lawan bicara. Dalam kehidupan sehari-hari, miss management otak terjadi dimana-mana. Hal itu akibat ketidakseimbangan penggunaan  otak dalam aktifitas sehari-hari.
Solusi yang diperlukan adalah management otak. Bagaimana caranya?
Ada 3 prinsip mengelola otak agar menajdi lebih baik lagi.
1. Gunakan selalu kedua belah otak anda
2. Gunakan otak sesuai cara kerja alaminya
3. Belajar bagaimana cara belajar.(Sutanto Windura)