Minggu, 10 April 2011

Smart Happiness

Kebahagiaan akan bertambah jika kita berbagi kebahagiaan. Sementara kesedihan akan berkurang jika kita berbagai kesedihan. (Smart Happiness: Shared Happiness)


Kebahagiaan bukanlah kebahagiaan, jika hanya dirasakan sendiri. Kalau kita berbahagia sendiri, maka tidak banyak yang akan kita dapat. Kebagahagiaan berbeda dengan kesedihan. Kesedihan jika dibagikan (berbagi kesedihan), maka kesedihan itu akan berkurang. Akan tetapi kebahagiaan jika dibagikan (berbagi kebahagiaan), maka kebahagiaan itu akan bertambah. Kebahagiaan kalau dibagikan akan menghasilkan kekuatan yang luar biasa.
Adalah Ibu Yuli Badawi, seorang guru SMU di Bandung Jawa Barat. Ia berbagai kebahagiaan dengan mengasuh lebih dari 50 anak angkat di rumahnya. Ia mengasuh semua anak angkatnya dengan penuh kasih sayang, seperti anak kandungnya sendiri. Anak asuhnya berasal dari berbagai latar belakang. Ada anak hasil perkosaan, anak yang dibuang oleh orangtuanya, anak yang berasal dari broken home dana lain-lain. Ibu Yuli Badawi sendiri mempunyai 4 orang anak kandung.
Yang dilakukan Ibu Yuli Badawi dalam berbagi kebahagiaan sangat luar biasa, ditengah kehidupan yang individualistik. Kisah tentang Ibu Yuli Badawi dituangkan dalam buku berjudul “Rumah Seribu Malaikat”.
Ketika kita bersyukur, kebahagiaan kita akan bertambah. Kalau kita hanya bisa mengucapkan satu kata, maka kata “terima kasih” tidaklah cukup. Ibu Yuli Badawi mengejawantahkan rasa syukurnya kepada Tuhan dalam bentuk yang konkrit. Ia tidak banyak berpikir untuk berbuat baik melalui berbagai kebahagiaan.
Kebahagiaan akan lahir dari tindakan nyata, bukan dari kata-kata. Bersabar, bersyukur, dan memberi akan melahirkan kebahagiaan. Dan yang tertinggi adalah “memberi tanpa mengharap imbalan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar