Berbicara tentang jodoh sering dikaitkan hanya dengan masalah percintaan. Padahal sesungguhnya jodoh berkaitan dengan banyak hal, seperti pertemanan, pekerjaan, bisnis, dan sebagainya.
Dalam hidupnya, manusia selalu mencari jodoh dalam hal apapun. Karena manusia diciptakan berpasangan-pasangan dalam hal apapun. Ada siang ada malam. Ada matahari ada bulan. Ada bumi ada langit. Ada pria ada wanita. Ada penjual ada pembeli. Jodoh adalah sebuah keniscayaan.
Jodoh ada rumusnya yang berasal dari ilmu sosial berupa teori sosial exchange:
- Orang senantiasa memperoleh teman yang sepantasnya, yang nilainya sama. Jodoh kita pasti seimbang dengan kita. Tidak mungkin ada orang yang berjodoh dengan orang yang tidak seimbang, karena itu melawan hukum alam. Kalau ada
yang merasa jodohnya tidak seimbang, pasti ada sesuatu yang salah. Hidup ini adalah sebuah pertukaran. Ketika berhubungan dengan orang lain, manusia akan mencari yang sepadan, apakh itu pasangan hidup atau teman.
- Orang senantiasa memperoleh teman yang sepantasnya, yang nilainya sama. Jodoh kita pasti seimbang dengan kita. Tidak mungkin ada orang yang berjodoh dengan orang yang tidak seimbang, karena itu melawan hukum alam. Kalau ada
yang merasa jodohnya tidak seimbang, pasti ada sesuatu yang salah. Hidup ini adalah sebuah pertukaran. Ketika berhubungan dengan orang lain, manusia akan mencari yang sepadan, apakh itu pasangan hidup atau teman.
- Manusia selalu mencari yang nilanya sama. Seseorang juga tidak bisa curang dalam meniali dirinya. Misalnya nilai kita 6, tapi kita ingin mendapat yang nilainya 8, tidak bisa! Untuk itu seseorang akan mendapat yang sepadan dengan dirnya. Namun terkadang manusia memang hanya melihat “yang terlihat” saja. Misalnya orang sering menilai pasangan suami istri yang janggal atau tidak sepadan. Padahal diluar pandangan orang itu, ada kalkulasi tertentu yang menjadikan pasangan itu sepadan.
- Untuk mendapat jodoh (dalam hal apapun) yang nilainya tinggi, maka kita harus meningkatkan kualitas diri. Sering kita berdoa/meminta pada Tuhan agar diberikan sesuatu yang nilainya 9. Tapi bagaimana dengan dirinya sendiri? Berapa nilainya?
Kenapa orang tidak/belum mendapatkan jodoh?
1. Karena pilihan
2. Karena overvalue terhadap dirinya (terlalu menilai tinggi diri sendiri), atau over value (terlalu rendah diri)
1. Karena pilihan
2. Karena overvalue terhadap dirinya (terlalu menilai tinggi diri sendiri), atau over value (terlalu rendah diri)
Bagaimana dengan perceraian dan perselingkuhan? Ketika menikah sebuah pasangan pasti sepadan. Namun sepadan itu bukanlah sesuatu yang permanen, melainkan sementara. Mengapa? Setelah menikah, harusnya sebuah pasangan growing together (tumbuh bersama). Pasangan suami istri harus tumbuh bersama. Masing-masing harus mengikuti ritme pertumbuhan pasangan agar seimbang.(Arvan Pradiansyah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar