Rabu, 20 April 2011

Padamkan Api Amarahmu!

Padamkan api amarahmu, bukan api asmaramu! Ada kesamaan dan perbedaan antara Api Amarah dengan Api Asmara.
- Perbedaan: yang satu rasanya menyebalkan, yang satu menyenangkan
- Persamaan: jika ada ditempat yang salah, bisa bahaya
Marah adalah Bad Master dan Good Servant, sehingga harus dikendalikan. Jika tidak dikendalikan, marah akan merugikan diri sendiri dan juga orang lain. Banyak peristiwa yang terjadi saat ini dipicu oleh amarah, seperti peristiwa di Ciekesik, Banten, dan Tumenggung. Latar belakangnya adalah masalah agama, tapi karena ada rasa amarah, orang menjadi brutal. Marah memang membutuhkan pemicu, yang selanjutnya akan membentuk suatu energi.
Jenis-jenis marah:
1. Situational Angry (Marah Situasional): marah karena situasi tertentu
2. Exploded Angry (Marah Meledak): contoh, disalip kendaraan, Anda langsung meledak
3. Accumulated Angry (Marah Akumulati): sudah disimpan, dipicu.
4. Displace Angry (Marah Pengalihan): marah karena sebab lain, tapi munculnya ditempat lain
5. Hidden Angry (Marah Tersembunyi): marah yang tersembunyi tidak dikeluarkan
6. Prolong Angry (Marah Berkepanjangan): marah yang berkelanjutan
7. Pretending Angry (Marah Pura-pura): marah yang disengaja
8. Enjoyed Angry (Marah yang Dinikmati): marah yang dinikmati
Prinsip penting dalam Anger Management:
- Gali dan bereskan dulu akar-akar masalahnya. Bermasalah dengan atasan misalnya, ajak dia bicara, jangan lampiaskan kepada rekan kerja yang lain, atau keluarga di rumah.
- Deteksi kebiasaan kita. Ada pemicu dan biasanya apa yang membuat kita mudah marah, sebaiknya diantisipasi.
- Marah itu seperti eskalator yang naik, makin lama dia akan makin membesar, sehingga harus dihentikan.
- Mengetahui ambang batas kemarahan kita.
Tips dalam Anger Management:
Cangkul: Gali persoalan utamanya, dan bereskan hal-hal yang berpotensi bermasalah
Termometer: Cek suhunya, sudah sekitar berapa, ini perlu untuk mengukur rasa marah
Pluit: Time Out kalau sudah terlalu tinggi, percuma dilanjutkan
Kaca Pembesar: Cek ricek informasi yang diterima, karena belum tentu benar (hasutan)
Kacamata: Ubah sudut pandang dalam melihat masalah
Barber: Alihkan kemarahan dengan balas dendam yang membangun
Kuitansi: Konmfrontasikan masalah saat Anda sudah tenang, seperti bon makan setelah kenyang.(Anthonie Dio Martin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar