Seorang direktur bertanya kepada supirnya, “Bagaimana cuaca hari ini?”. Supir menjawab, “Cuaca hari ini adalah cuaca yang saya sukai”. “Bagaimana kamu yakin?”, tanya direktur. Supir menjawab, “Saya sudah belajar bahwa saya tidak selalu mendapat apa yang saya sukai, karena itu saya selalu menyukai apa yang saya dapatkan”.
Jawaban supir itu adalah wujud dari rasa syukur. Bersyukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur, kita akan merasa damai, tentram, dan bahagia. Sebaliknya, jika tidak bersyukur, kita akan terbebani dan merasa tidak bahagia.Hidup akan lebih bahagia, kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki.
Ada 2 hal yang membuat manusia tidak bersyukur:
1. Hanya fokus pada apa yang diinginkan, bukan pada apa yang dimiliki. Orang seperti ini tidak pernah puas dengan apa yang sudah dimiliki, hatinya dipenuhi target dan keinginan. Padahal, betapapun banyaknya harta yang dimiliki, jika kita tidak pernah puas, maka kita tidak pernah menjadi kaya yang sesungguhnya. Orang yang kaya bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apa yang mereka miliki.
2. Cenderung membandingkan diri dengan oranglain. Orang seperti ini selalu merasa orang lain lebih beruntung dibanding dirinya. Bagi mereka, rumput di halaman tetangga, lebih hijau dari rumput di halaman sendiri.
1. Hanya fokus pada apa yang diinginkan, bukan pada apa yang dimiliki. Orang seperti ini tidak pernah puas dengan apa yang sudah dimiliki, hatinya dipenuhi target dan keinginan. Padahal, betapapun banyaknya harta yang dimiliki, jika kita tidak pernah puas, maka kita tidak pernah menjadi kaya yang sesungguhnya. Orang yang kaya bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apa yang mereka miliki.
2. Cenderung membandingkan diri dengan oranglain. Orang seperti ini selalu merasa orang lain lebih beruntung dibanding dirinya. Bagi mereka, rumput di halaman tetangga, lebih hijau dari rumput di halaman sendiri.
Ada 2 kisah menarik tentang rasa bersyukur:
- Ada seroang kakek yang mengeluh karena sepatunya sudah lama rusak. Suatu hari ia melihat ada seseorang yang tidak punya kaki, tapi selalu ceria. Sejak saat itu si kakek berhenti mengeluh, dan menjadi orang yang bersyukur.
- Ada seorang ibu yang tetap merasa bahagia, meskipun ia sedang terapung di tengah laut akibat kapal yang ditumpanginya karam. Ketika ditanya mengapa ia tetap bahagia, si ibu berkata, “Saya mempunyai 2 orang anak, anak yang pertama sudah meninggal dunia, dan anak yang kedua ada di pulau seberang. Kalau saya tenggelam saya akan bahagia, karena saya akan bertemu dengan akan pertama saya di surga, sedangan kalau saya selamat sampai ke seberang, saya juga akan bahagia karena akan bertemu akan kedua saya.(smart Happiness,Smart FM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar