Sabtu, 30 April 2011

Mengapa Secret Of Word?

Secret of Word adalah untuk memahami isi perbincangan, karena ada rahasia dalam kata-kata.
Setiap hari kita berkata dan berucap. Perkataan dan ucapan itu kita lakukan secara spontan, baik secara sadar maupun tidak sadar. Kalaupun ada penyesalan yang muncul dari kata-kata yang telah diucapkan, maka kata-kata sebelumnya itu juga bersifat spontan.
Saat berbicara, sebenarnya kita sedang mengutarakan isi hati dan pemikiran kita. Ketika berbicara itulah pemikiran dan perasaan kita terungkap, dan bisa ditangkap oleh orang lain.
Suatu kata yang sama, tapi jika diucapkan oleh sejulah orang dengan cara, gaya dan ekspresi yang berbeda, maka makna nya bisa berbeda-beda.
Contoh: Ketika ditanya “apa kabar?” Jawaban orang akan bermacam-macam. Ada yang menjawab “baik” dengan mantap dan lantang. Ini menunjukkan bahwa ia memang sedang dalam kondisi baik-baik dan prima. Ada yang menjawab “baik” dengan nada yang cenderung menurun. Ini menunjukkan ia sedang tidak benar-benar baik. Ada juga yang menjawab “baik” dengan menarik panjang kata. Ini menunjukkan ia berharap untuk baik-baik.
Dari perkataan, kita bisa mengetahui latar belakang seseorang, dan bagaimana lingkungannya. Cara kita berkomunikasi akan menunjukkan ‘siapa kita’.
Misalnya: ada orang yang dalam berbicara sering menggunakan kata “saya” atau “kamu”. Atau “saya’ dan ‘anda”, dan sebagainya. Hal ini menunjukkan kebiasaan-kebiasaan yang ada pada seseorang, dan gambaran pergaulannya.
Contoh:
- orang yang sering berkata “saya akan coba”, akan menimbulkan keraguan pada lawan bicaranya. Kata tersebut juga menunjukan ia tidak total ingin melakukan sesuatu, kurang bersemangat, dan menunjukkan ia punya sifat ragu-ragu.
- Bandingkan dengan kalimat: “baik, akan saya lakukan”. Kalimat ini lebih menunjukkan adanya semangat.
- Ada orang sering menggunakan kata “mungkin”. Pada posisi tertentu, kata “mungkin” bisa menunjukkan respek/hormat pada yang diajak bicara. Tapi pada posisi yang lain, kata “mungkin” menunjukkan orang itu tidak pasti.
Berhati-hatilah dalam berkata. Sebisa mungkin pilih kata-kata yang terbaik. Karena seperti pepatah mengatakan, “Mulutmu harimaumu".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar